UPOS, LUWU – Ratusan massa pendukung bakal calon Bupati Luwu, Buhari Kahar Mudzakkar-Wahyu, terlibat bentrok dengan polisi, Sabtu (24/02/18). Bentrokan bermula ketika polisi yang mengawal jalannya sidang penyelesaian sengketa pilkada Luwu, berusaha membubarkan massa yang berkonsentrasi di depan kantor sekretariat panwaslu.
Massa berupaya menembus barikade polisi dan kawat berduri, massa juga melempari polisi dengan batu. Aksi anarkistis massa ini, dibalas tembakan gas air mata. Simpatisan Buhari-Wahyu, membubarkan diri dan kembali berkumpul di posko Wahyu, Kelurahan Cilallang. Di sana, mereka memblokade jalan Trans Sulawesi dan menebang pohon kayu, akibatnya, arus lalulintas macet total.
Polisi bersama TNI dan Brimob, kemudian berupaya membubarkan massa dan membuka jalan yang diblokade. Massa kembali menyerang polisi dengan lemparan batu, polisi kembali mengeluarkan tembakan gas air mata.
Bentrokan itu, mengakibatkan seorang warga terkena tembakan peluru aparat, polisi juga mengamankan dua orang yang diduga sebagai provokator.
Kapolres Luwu, AKBP Dwi Santoso, meminta warga untuk tidak terprovokasi dan bisa menerima hasil putusan penyelenggara pilkada. Dwi juga menambahkan, pelaksanaan pilkada serentak 2018, polisi akan mengawal dan menjaga keamanan masyarakat.
“Blokade jalan sudah kami buka dan arus lalulintaa sudah kembali berjalan normal,” kata Dwi Santoso, Sabtu (25/02/18).
Untuk mengantisipasi terjadinya aksi teror, polisi siaga di rumah komisioner KPU dan Panwaslu, serta objek vital seperti SPBU, bank dan kantor pemkab.
Penulis: Habib Raihan