UPOS, Luwu Timur – Pejabat Sementara Bupati Luwu Timur , Jayadi Nas mengingatkan, selain ASN yang dituntut harus netral dalam Pilkada Lutim Tahun ini, Penyelenggara Pilkada juga harus netral . Dengan demikian Pilkada akan berjalan aman dan damai. Demikian kata Jayadi Nas saat mengunjungi Kantor Bwaslu Luwu Timur, Selasa ( 06/10/2020 ) . Kedatangan Jayadi Nas ini disambut segenap komisioner Bawaslu dan staf Bawaslu . Diterima di ruang media center Bawaslu.
Menurut Jayadi Nas, Pilkada Kabupaten Luwu Timur masuk dalam zona merah rawan konflik, kondisi ini diperparah lagi dengan covid-19 yang mana Kabupaten Luwu Timur juga masih dalam zona merah Covid-19 . ” Dua hal ini harus kita sikapi dengan bijak agar Pilkada ini berlangsung lancar tanpa kendala . ” Ujar Jayadi Nas .
Lanjut Jayadi, sebagai bahagian dari penyelenggara Pemilu, Bawaslu saat ini memeiliki kewenangan sangat besar , sengketa Pilkada sebahagian ada yang diputuskan oleh Bawaslu. Untuk itu Bawaslu harus punya integiritas yang tinggi , dan pengawasan harus dilakukan secara adil. Hal ini untuk menghindari klaim sepihak dari masing-masing kompetitor yang kini bertarung di Pilkada Kabupaten Luwu Timur .
” Jadilah wasit yang adil, tegakkan aturan sesuai yang berlaku, dengan demikian saya yakin Pilkada ini akan kita lalui dengan aman dan damai . ” Pungkas Jayadi .
Rachman Atjha, Ketua Bawaslu Luwu Timur mengucapkan apresiasinya karena PJs Bupati Lutim bersedia datang di kantor Bawaslu dan memberikan arahan yang sangat positif .
” Kami berupaya semaksimal mungkin untuk jadi wasit yang adil, setiap tahapan akan kami awasi dengan baik, termasuk memutuskan setiap laporan tentu kami mengacu pada aturan yang berlaku . Sampai hari ini integritas Bawaslu masih terjaga baik ditingkat Kabupaten sampai ke tingkat Kecamatan dan desa. ” Pungkas Rachman Atjha.
Rachman juga mengungkapkan netralitas ASN di Kabupaten Luwu Timur selama Pilkada saat ini sudah ada kemajuan, dibanding Pilkada sebelumnya Pilkada tahun ini keterlibatan ASN dalam politik di Pilkada dianggap sangat rendah. ” Kalau Pilkada tahun lalu ASN paling banyak diperiksa karena banyak yang tidak netral di medsos . ” Tutup Rachma. ( UjungpandangPos/*** )