Bincang Literasi, Dinas Perpustakaan Luwu Tingkatkan Minat Baca

oleh
oleh

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Luwu, menggelar Bincang Literasi di Pelataran Kantor Dinas Perpustakaan, Kamis (25/11/2021). (Ist)

UPOS, Luwu – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Luwu, menggelar Bincang Literasi dengan tema “Menata Masa Depan Literasi Luwu” di Pelataran Kantor Dinas Perpustakaan, Kamis (25/11/2021).

Bincang Literasi ini, menghadirkan narasumber dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, yakni Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Hj Masnaeni, Ketua Karang Taruna Luwu, Faisal M, Pendiri Yayasan Baca Akkinawa, Arsam Salam.

Mengawali Kegiatan, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan, Rakhmat Arifuddin, dalam sambutan pengantarnya mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat.

“Melihat fenomena yang ada, minat baca masyarakat saat ini sangat kurang dan itu menjadi tantangan tersendiri bagi kami selaku leading sector, sehingga kita berharap dengan kegiatan Bincang Literasi yang melibatkan unsur pemerintah daerah, organisasi pemuda dan masyarakat, dapat memberikan masukan-masukan sebagai solusi dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat,” kata Rakhmat Arifuddin.

Sebagai masukan, Kabid PAUD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Hj Masnaeni mengutarakan, bahwa untuk meningkatkan minat baca siswa, pihak Dinas Pendidikan telah menganjurkan ke sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP meminjamkan 3 (tiga) buah buku kepada siswa.

“Dengan meminjamkan buku kepada siswa, kita berharap menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan minat baca siswa. Tentu saja, bukan hanya sekedar dipinjamkan, tetapi siswa diwajibkan membaca buku tersebut dan memahami isinya yang kemudian dilakukan evaluasi dari metode tersebut,” jelas Hj Masnaeni.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna, Faisal M mengatakan, bahwa membangkitkan minat baca masyarakat, khususnya bagi generasi millennial, merupakan suatu tantangan bagi para pemuda.

“Di era ini, yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan kemudahan mengakses informasi melalui internet, suka atau tidak suka kita harus menghadirkan ruang-ruang diskusi dengan dibarengi aksi gerakan gemar membaca yang kemudian menuliskannya kembali,” kata Faisal.

Pendiri Yayasan Baca Akkinawa, Arsam Salam yang juga merupakan pegiat literasi Luwu menyampaikan bahwa baik pemerintah maupun seluruh elemen masyarakat mampu berkolaborasi untuk melakukan pembinaan kepada anak-anak melalui sekolah non formal dengan beberapa metode kreatif salah satunya adalah dengan menghadirkan Bank Buku. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.