Di Acara Gladi Kotor RTD Sungai Larona, Zabur Ungkap Warga Pongkeru Waspada

oleh
oleh

UPOS,Luwu Timur – Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Luwu Timur, Muh.Zabur mengatakan saat ini sudah bulan Desember, itu artinya Luwu Timur akan memasuki musim Hujan. Olehnya itu siap -siap kita menghadapi Bencana Banjir dan Tanah Longsor. Demikian Kata Zabur di hadapan para Relawan dan warga di acara gladi kotor Rencana Tanggap Darurat Bendungan Seri Sungai Larona, di Lapangan Merdeka Malili, Selasa (10/12/2019)

Menurut Zabur, Bendungan Seri Sungai Larona satu aliran sungai terdapat tiga bendungan diatasnya.

Perlu kita pahami,Kata Zabur, Selain manfaat sumber daya air dari bendungan ini, perlu juga kita tinjau potensi bencananya.

Akhir -akhir ini kita memahami sepenuhnya, bencana di Indonesia mulai Aceh sampai Papua tidak pernah berhenti. termasuk Luwu Timur yang masuk daerah rawan bencana.

Sebagai Kabupaten baru yang pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, olehnya itu perlu diawali dengan kesiap siagaan untuk menghadapi ancaman bencana yang mungkin saja bisa terjadi setiap saat . Kita perlu meningkatkan sumber daya relawan yang akan menjadi pasukan terdepan dalam meminimalisir korban jika bencana itu datang .

” Sekarang dari Januari sampai Desember sudah 33 Kali gempa yang berlokasi di Lutim , artinya ancaman bencana gempa itu paling tertinggi di Lutim, setelah itu Banjir dan Tanah Longsor. “Ungkap Zabur.

Sekarang sudah bulan Desember maka siap-siap kita memasuki musim penghujan. Dan siap -siap pula kita menghadapi Banjir dan Tanah Longsor.

Terlepas dari teknologi yang kita punya, yang di punyai PT Vale, perlu kita waspadai dengan kesiap siagaan menghadapi bencana. Apakah itu bendungan Collaps akibat tingginya debit air, atau karena gempa.

Lanjut Zabur, hasil pertemuan dengan Balai Besar Sungai Larui – Pongkeru, kedepan ini warga Pongkeru dan sekitarnya harus meningkatkan kewaspadaanya karena akan mengalami banjir kiriman.

Ternyata sungai Pongkeru tidak aman, karena hulunya sungai tersebut berada di Sulawesi Tenggara. Sementara kondisi hulu sungai Pongkeru sudah rusak akibat pembabatan.

” Jadi siap -siap saja kita nanti akan selalu dilanda banjir kiriman
Potensi bencana inilah jugalah yang melatar belakangi kita bersama PT Vale menggelar latihan Tanggap Darurat untuk menghadapi bencana itu ” Ujar Zabur

Dalam gladi kotor tersebut, relawan yang sudah menjalani latihan dilatih mengevakuasi warga ke titik yang sudah ditentukan.

Simulasi evakuasi ini berlangsung dilapangan merdeka dan ramai karena sudah melibatkan warga di sembilan dusun di Kecamatan Malili. Simulasi penyelamatan ini akan memasuki inti acaranya besok karena dilakukan di masing-masing desa yang terdampak. (UjunpandangPos/***)

No More Posts Available.

No more pages to load.