Bea Cukai Sulawesi Musnahkan Barang Ilegal Rp5 Miliar yang Rugikan Negara Rp2 Miliar Lebih

oleh
oleh

Bea Cukai Bagian Sulawesi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), penindakan atau pemusnahan terhadap barang ilegal atau tanpa label Bea Cukai, di Gedung Keuangan RI, Makassar, Selasa (30/11/2021). (Ist)

UPOS, Makassar – Bea Cukai Bagian Sulawesi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), melakukan penindakan terhadap barang ilegal atau tanpa label Bea Cukai.

Hasil penindakan barang-barang ilegal itu, di antaranya berupa 5.003.900 batang rokok, 151 bale ballpres dan 48.75 liter MMEA. Total nilai barang Rp 5.287.828.000 dengan kerugian negara sekira Rp 2.284.919.000.

Barang-barang ilegal itu kemudian dimusnahkan, dengan cara dibakar dan dipotong menggunakan mesin pemotong kayu.

Kepala Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan, Nugroho Wahyu Widodo mengatakan, langkah pihaknya bersama Forkopimda ini diyakini dapat menumbuhkan ekonomi, khusus di Sulsel.

“Kalau yang ilegal kita berantas semua, maka ada yang legal bisa terjual dan ekonomi akan tumbuh di situ. Selain melindungi keuangan kita, juga akan ada pemasukan keuangan negara,” ujar Nugroho, dalam sambutannya, di Gedung Keuangan RI, Makassar, Selasa (30/11/2021).

Selain untuk menumbuhkan ekonomi daerah, pemberantasan barang ilegal ini merupakan bentuk pengabdian terhadap negara.

“Kita terus melakukan pemberantasan barang ilegal ini. Karena gaji kita juga berasal dari situ,” jelasnya.

Sementara itu, Sekprov Sulsel, Abdul Hayat Gani, memberikan apresiasi kepada pihak Bea Cukai yang sudah melakukan penindakan terhadap barang ilegal.

“Pemprov memberikan apresiasi kepada kita semua. Ketika kita melakukan operasional, dan bagaimana kita melakukan penegakan hukum terhadap yang ilegal,” ujarnya.

Kegiatan penindakan seperti ini diyakini dapat membantu pertumbuhan ekonomi Sulsel. Pasalnya, banyak barang legal yang akan terjual pasca penindakan barang ilegal.

“Kita bergembira juga hari ini menunjukkan kenaikan ekonomi baik secara nasional maupun di Sulawesi Selatan. Ini karena kita melakukan koordinasi dan kerjasama untuk mewujudkan Indonesia tumbuh, Indonesia tangguh,” tutupnya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.