Angkutan kota Makassar, alias pete-pete. (Ist)
UPOS, Makassar – Penyesuaian tarif angkutan kota Makassar, alias pete-pete mengalami penyesuaian.
Kesepakatan tarif baru petepete ditetapkan dalam rapat Dinas Perhubungan (Dishub) bersama Organisasi Angkutan Darat (Organda), dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Jumat (19/11/2021).
Kepala Bidang Moda Transportasi Dishub, Jasman Launtu mengatakan, tarif untuk masyarakat umum dan mahasiswa ditetapkan diangka Rp7.000, dan tarif untuk siswa ditetapkan Rp3.000.
Jasman menjelaskan, rata-rata kenaikan tarif berkisar 30 persen dengan pembulatan ke atas. Sehingga, khusus tarif untuk pelajar SMA ke bawah justru diturunkan karena mendapat subsidi dari pembulatan tarif tersebut.
“Untuk semua trayek kita sepakati Rp7.000. Yang menarik adalah adanya subsidi yang kita berikan untuk pelajar itu kita malah turunkan dari Rp4.000 menjadi Rp3.000,” ujarnya.
Sebelumnya, Organda telah lebih dulu menaikkan tarif angkutan kota sejak dua pekan terakhir, sebab dinilai sudah mendesak. Sebagian besar pete-pete tidak lagi menggunakan premium sebagai bahan bakar, melainkan Pertalite yang tidak mendapat subsidi dari pemerintah.
Saat ini, harga BBM jenis Pertalite di Sulawesi Selatan sebesar Rp7.850 per liter. Meski di sejumlah SPBU masih ada yang menerapkan harga Pertalite seperti harga Premium, yakni 6.450, Zainal khawatir promo ini bakal berakhir suatu hari.
Angkutan kota Makassar, alias pete-pete. (Ist)
“Harga BBM Pertalite masih ada yang seharga Premium, tapi pengawasannya tidak berjalan dengan baik sehingga angkutan kota tidak bisa mendapatkan subsidi,” ungkapnya.
Ketua MTI Prof Isran Ramli menambahkan, pihaknya memahami penyesuaian tarif yang dilakukan Organda. Namun, penyesuaian tarif itu seharusnya dilakukan dengan berlandaskan regulasi yang telah diatur oleh Kementerian Perhubungan.
“Dan regulasi itulah yang digunakan dalam rapat untuk mengestimasi penyesuaian tarif dengan baik, sehingga apa yang didiskusikan sudah mencapai titik temu,” jelasnya. (*)
