Sosialisasi Sensus Penduduk Lanjutan 2020 Sulsel, Abdul Hayat : Data Urat Nadi Pelayanan Berkualitas

oleh
oleh

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel), bersama BPS Provinsi Sulsel menggelar Coffee Morning Sosialisasi Sensus Penduduk 2020 Lanjutan ke OPD Lingkup Provinsi Sulsel, di Command Center Lt.4 Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (19/5/2022). (Ist)

UPOS, Makassar – Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan Sensus Penduduk 2020 Lanjutan yang merupakan pengamalan dari Survei Penduduk tahun 2020. Sensus penduduk yang akan dimulai pada Mei-Juni 2022 ini tidak dilakukan untuk semua penduduk, melainkan hanya sebagian rumah tangga yang terpilih.

Sensus Penduduk 2020 Lanjutan tersebut rencananya akan menyasar sebanyak 4,3 juta sampel rumah tangga/keluarga di kabupaten-kota atau 268.431 blok sensus se-Indonesia. Setidaknya, telah disiapkan 83 pertanyaan yang akan diajukan kepada sampel dengan cara wawancara langsung.

Dalam rangka mendukung hal tersebut serta mendorong partisipasi aktif Aparatur Sipil Negara (ASN), Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) bersama BPS Provinsi Sulsel menggelar Coffee Morning Sosialisasi Sensus Penduduk 2020 Lanjutan ke OPD Lingkup Provinsi Sulsel di Command Center Lt.4 Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (19/5/2022).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Kepala BPS Provinsi Sulsel, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulsel, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Provinsi Sulsel, perwakilan OPD Lingkup Provinsi Sulsel serta perwakilan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Sulsel.

Dalam sambutannya membuka kegiatan, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Hayat mengungkapkan, bahwa data merupakan urat nadi dalam memberikan pelayanan berkualitas kepada masyarakat.

“Kalau ada data yang tidak akurat, tentu juga pengambilan keputusannya tidak akurat. Kalau pengambilan keputusannya tidak akurat, ujung-ujungnya tidak efektif dan efisien. Kalau tidak efektif dan efisien, kerugian negara di depan mata, pemborosan,” ungkap Abdul Hayat.

Ditambahkannya lagi, sesuai kesepakatan bersama diharapkan data-data yang ada menjadi satu data untuk Indonesia, sebagaimana yang dikemukakan juga oleh Presiden Joko Widodo. Ia juga mengatakan, jika data yang dipelihara dengan baik menjadi big data, maka semua hal yang dilakukan akan murah.

“Tinggal bagaimana pemutakhiran data, updating data, verifikasi dan validasi data yang terus-menerus harus dilakukan, karena tidak ada yang seratus persen akurat. Tetapi dengan verifikasi dan validasi data yang terus-menerus dilakukan, Insya Allah dapat meminimalisir tingkat errornya,” tambahnya.

Abdul Hayat juga menekankan, pentingnya pemahaman tentang data untuk semua orang dan semua orang bertanggungjawab untuk data.

Sementara itu, Kepala Diskominfo-SP Provinsi Sulsel Amson Padolo yang didapuk sebagai moderator kegiatan, dalam pengantarnya menyampaikan harapannya kepada seluruh peserta yang hadir untuk dapat membantu kerja BPS.

“Jangan kita melihat bahwa Sensus Penduduk 2020 Lanjutan ini merupakan wewenang atau kerja BPS saja, tetapi ini merupakan tanggung jawab kita sebagai aparatur pemerintah yang mengelola terkait dengan data. Jadi, kenapa kita hanya mengundang OPD tertentu yang terkait dengan data dan sensus, agar ini lebih maksimal,” sebut Amson.

Di tempat yang sama, narasumber kegiatan yang juga Kepala BPS Prov. Sulsel Suntono berharap melalui sosialisasi tersebut dapat menghasilkan data statistik yang berkualitas, termasuk data statistik sektoral yang dikelola oleh OPD Lingkup Provinsi Sulsel.

“Ketika data yang dikelola oleh bapak-ibu itu bagus, maka itu peran kami sebagai pembina statistik sektoral itu sudah kami tunaikan walaupun belum paripurna. Tetapi manakala data yang ada di bapak-ibu itu kualitasnya masih belum bagus, itu mengandung tanggung jawab BPS sebagai lembaga pembinanya. Oleh karena itu, kamipun secara terus-menerus dan secara bertahap juga berkoordinasi dengan Diskominfo-SP Prov. Sulsel selaku walidata agar supaya statistik sektoral yang dikelola oleh bapak-ibu di OPD ini berangsur-angsur menjadi lebih baik,” pungkasnya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.