Kibarkan Bendera Bintang Kejora, SAPMA PP Makassar Halau Aksi Mahasiswa Papua

oleh
oleh

UPOS, Makassar- Sejumlah mahasiswa asal Papua menggelar unjuk rasa di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Jalan Urip Sumoharjo, pada Rabu (1/7/2020).

Mereka terlihat mengibarkan bendera bintang kejora yang identik dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Awalnya, massa aksi hendak melakukan demonstrasi di fly over, namun berpindah ke depan kampus UMI.

Namun, aksi itu dihalau oleh Satuan Pelajar Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Kota Makassar.

“Awalnya mereka tentukan aksi di fly over, hanya saja tidak tahu kenapa mereka memilih pindah ke depan UMI. Makanya kami cegah agar tidak munculkan bendera OPM di Makassar karena warga Makassar adalah NKRI,” kata Ketua SAPMA PP Makassar, Khusnul Mubarak.

Khusnul juga menyampaikan agar masyarakat tidak terprovokasi dengan aksi segelintir orang Papua yang mau memunculkan OPM.

“Papua adalah NKRI dan tidak semua orang papua ikut dalam aksi itu. Hanya saja ada segelintiran oknum yg coba untuk provokasi, makanya kami menolak dengan tegas gerakan makar apalagi jika di adakan di Sulsel,” tegasnya.

Khusnul mengajak semua elemen agar menjaga keutuhan NKRI bersama-sama. “Marilah kita bersama-sama mengamalkan nilai pancasila sebagai dasar negara dan bersama-sama menjaga keutuhan NKRI,” tutupnya.

Beruntung, penolakan aksi dari SAPMA PP itu tidak berujung keributan. Sebab, pihak kepolisian langsung bergerak cepat dan mengamankan aksi tersebut.

Peserta aksi itu langsung digelandang ke Mapolres Kota Makassar. Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Anwar Danu, diminta keterangan soal itu, mengaku tak tahu persis apa yang menjadi tuntutan peserta aksi.

“Tadi saudara-saudara kita menyampaikan orasi di depan kampus UMI. Melihat situasi kurang kondusif karena mungkin ada pihak lain yang akan mengganggu, jadi kami mengamankan massa aksi ke Mapolrestabes,” kata Anwar danu saat diwawancarai.

Setelah situasi kondusif, massa aksi itu diantar kembali ke asramanya.

“Kami tidak tahu persis yang menjadi tuntutan saudara-saudara kita. Jadi kami amankan dulu. Setelah kondusif, barulah kami antar ke asramanya,” pungkasnya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.