Jemaah An-Nadzir Gowa Salat Idul Fitri 1443 H

oleh
oleh

Jemaah An-Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) salat Idul Fitri, 1 Syawal 1443 Hijriah di Kampung Mawang, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Minggu (1/5/2022). (Ist)

UPOS, Gowa – Jemaah An-Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) salat Idul Fitri, di Kampung Mawang, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Minggu (1/5/2022). Mereka telah menetapkan hari ini sebagai 1 Syawal 1443 Hijriah.

Sekitar pukul 07.00 Wita, jemaah An-Nadzir mulai berdatangan di Masjid Baitul Muqaddis. Jemaah membentangkan sejadah dan duduk melantunkan takbir.

Jemaah menggunakan pakaian dominan berwarna hitam. Ada pula sejumlah jemaah yang menggunakan pakaian dengan warna lain seperti biru, hijau, dan cokelat.

Di halaman masjid, para jemaah laki-laki mengisi barisan depan dan anak-anak mengisi barisan bagian belakang. Sementara bagi jemaah perempuan, berada di dalam Masjid Baitul Muqaddis.

Jemaah An-Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) salat Idul Fitri, 1 Syawal 1443 Hijriah di Kampung Mawang, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Minggu (1/5/2022). (Ist)

Penentuan jatuhnya 1 Syawal ini 1443 H, setelah mengamati perjalanan bulan mulai sejak awal ramadan dan pertengahan malam ke-15 ramadan, hingga tiga hari menjelang berakhirnya ramadan.

“Selain mengamati perjalanan bulan ramadan, jemaah An-Nadzir juga melakukan pengamatan dengan melihat tanda-tanda alam seperti turunnya hujan dan terjadinya air pasang puncak di laut,” jelas pimpinan Jemaah An-Nadzir, Ustaz M Samiruddin Pademmui, kepada awak media.

Seperti umat Islam pada umumnya, usai melaksanakan salat Idul Fitri, mendengarkan khutbah saling memaafkan antar sesama jemaah.

Dikatakan Ustaz Samiruddin, jemaahnya yang bermukim di Kampung Mawang, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, selalu menerapkan protokol kesehatan.

Yakni dengan menggunakan masker dan menerapkan sejumlah aturan lain dari pemerintah. “Saya kira protokol kesehatan ya. Minimal pakai masker dan lain sebagainya. Jemaah An-Nadzir itu senantiasa mengikuti aturan pemerintah,” ucapnya.

“Alhamdulillah selama ini tidak ada yang memberikan laporan kepada kami. Khususnya di tempat ini. Itu suatu bentuk kesyukuran bagi kami karena jemaah An-Nadzir sampai hari ini belum ada yang beri laporan bahwa dia positif selama COVID-19 dan tidak ada korban,” sambungnya, kepada awak media usai melaksanakan salat Id. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.