Kalau sebagian besar pencinta olahraga otomotif, khususnya motor trail, berpetualan naik motor trail hanya untuk mencari kesenangan, sekaligus mencari keringat atau berolahraga, namun berbeda lagi dengan perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) berwajah tampan yang satu ini.
Nama lengkapnya adalah Kapten CPM. Adi Santoso, yang tak lain adalah Komandan Sub. Dempom XIV/2-1 Palopo, yang akhir- akhir ini nampak rutin berpetualang dengan motor trail bersama komunitas pencinta motor trail yang ada di Kota Palopo, Sulawesi Selatan menyusuri perbukitan yang ada di wilayah Luwu Raya.
Bagi pria kelahiran Semarang 5 Maret 1978 tersebut, hobi menungangi motor trail yang digelutinya sejak bertugas di Kota Palopo atau sejak tahun 2016 tersebut bukan cuma menjadi sebuah ajang mencari kesenangan atau berolahraga semata, namun menurutnya kegemarannya yang satu ini juga bermanfaat atau sangat berkaitan dengan tugas dan tanggungjawabnya sebagai abdi negara.
“Dengan ini saya bisa lebih banyak mengenali seluk- beluk daerah penugasan, khususnya pada daerah perbukitan. Sebagai komandan tentunya harus mengetahui wilayahnya, apalagi wilayah kerja saya adalah meliputi Luwu Raya dan Toraja, yang dimana sebagian besar adalah daerah perbukitan. Jadi sewaktu- waktu ada kejadian di gunung, saya sudah mengetahui daerah tersebut, “ujar Adi Santoso saat ditemui di salah warung kopi di Kota Palopo, Jumat siang (26/1/18).
Selain itu, ayah dari 3 orang anak tersebut mengungkapkan bahwa banyak pengalaman menarik yang didapatkannya dari hobi motor trail, khususnya saat berpetualang ke daerah Seko, Kabupaten Luwu Utara.
“Alhamdulillah saya juga sudah pernah ke daerah Seko, yang daerah sewa ojeknya mencapai jutaan rupiah. Tantangan di Seko luar biasa, lengkap, jalan berlubang dan berlumpur, butuh 3 hari pulang pergi dari daerah tersebut, “tambahnya.
Guna olahraga otomotif motor trail semakin berkembang dan maju, tak lupa Adi Santoso juga berharap komunitas trail yang ada di Kota Palopo dan pada umumnya di Luwu Raya dapat lebih kompak. “Ya saya berharap lebih kompak, “tutupnya.(Zadly Zainal Kr Rewa)
