Aliyah Sosialisasikan Stunting dan Pentingnya Pendataan Keluarga

oleh -31 Dilihat
oleh
Aliyah Mustika Ilham. (Foto : Rls)

UPOS, Makassar– Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), bersama anggota Komisi IX DPR RI, Hj. Aliyah Mustika Ilham, SE, menggelar sosialisasi Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana Bersama Mitra Tahun 2021, di STIK Tamalatea Makassar, Jalan Perintis Kemerdekaan KM.12 Tamalanrea Makassar, Sabtu (12/06/2021) siang.

Dalam sosialisasi, Aliyah menyampaikan orasi mengenai pentingnya pendataan keluarga yang tengah diselenggarakan BKKBN sejak bulan April lalu.

“Pendataan keluarga tahun 2021 bertujuan untuk mengetahui jumlah penduduk, kalau tidak salah di Indonesia ada 66,8 juta dan khusus Sulawesi Selatan 2,3 juta keluarga, dan tahun 2015 itu sudah mulai berjalan namun di masa pandemi ini sempat terhambat. Nah untuk itu fungsi kami di DPR RI sebagai pengawasan, terus bertanya kepada BKKBN kapan data keluarga yang kongrit itu bias dimasukkan,” terang Aliyah, saat menyampaikan materi orasinya di hadapan puluhan peserta.

Anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham mengatakan, bahwa stunting masih menjadi masalah darurat bagi anak-anak di Indonesia. Kondisi ini diakibatkan kurang gizi kronis pada anak.

Mengatasi masalah stunting menjadi penting, demi menyelamatkan anak-anak yang merupakan generasi penerus Bangsa.

“Kita sengaja menghadirkan adik-adik mahasiswa, agar mereka paham akan pentingnya perencanaan sebelum berkeluarga. Berencana itu keren,” ungkapnya.

Selain itu, Aliyah menjelaskan, bahwa program Bangga Kencana yang harus dikenalkan kepada semua lapisan masyarakat termasuk para mahasiswa.

Hal ini, untuk hindari 4 T melahirkan (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu dekat/rapat, Terlalu sering).

“Pendewasaan usia perkawinan sangat penting agar terhindar dari berbagai risiko atau dampak yang disebabkan oleh pernikahan terlalu dini. Usia reproduksi yang harus dipersiapkan secara matang dan terencana dengan baik, agar terhindar dari dampak-dampak yang merugikan, seperti dampak psikologis, kondisi kesehatan, bayi yang tidak sehat, dan sebagainya,” jelasnya.

Aliyah menuturkan, perencanaan yang belum matang sebelum memasuki masa pernikahan, menjadi salah satu penyebab anak terlahir stunting.

Sementara itu, Koordinator Bidang KSPK BKKBN Sulsel, Sitti Sulfiani memaparkan, terkait siklus kehidupan mulai dari konsepsi sampai lansia, yang diintervensi oleh BKKBN adalah Program Tribina dan PIK-R, di usia remaja 10–24 tahun.

“Tujuan program adalah untuk pendewasaan usia perkawinan dan mencegah pernikahan usia dini, mencegah pergaulan bebas (free sex) dan 1.000 hari pertama kehidupan. Kualitas yang baik harus dipersiapakan 75 hari sebelum terjadinya pembuahan sampai dengan anak berusia 2 tahun,” terangnya.

Ketua STIK Tamalatea Makassar, Dr Rahmawati Azis, SKM, M.Si, dalam kesempatan yang sama menyampaikan, rasa terima kasih kepada Anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham bersama BKKBN yang telah bersedia berbagi ilmu bersama mahasiswa. Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut.

“Kegiatan ini tentunya memberikan manfaat yang luar biasa bagi adik-adik mahasiswa, agar mereka dapat membagikan informasi ini kepada masyarakat, dan juga tentunya bagi mereka sendiri sebagai bekal sebelum memasuki jenjang pernikahan,” ucapnya. (Arman)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.