Sulsel Pamerkan Keunggulan Ini di Sulsel Expo 2018

oleh
oleh

UPOS, Makassar– Pameran Pembangunan Sulsel Expo 2018 di Celebes Convention Center (CCC) secara resmi dibuka oleh Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono, Rabu (8/8/2018) malam.

Acara dibuka dengan pemukulan gendang secara bersama-sama dan peluncuran kembang api.

Pameran ini akan berlangsung selama lima hari (8-12/8). Acara pembukaan dipandu oleh MC Budaya dengan atraktif oleh Petta Puang, Serta dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulsel.

Selama acara, tiap- tiap kabupaten akan memamerkan ciri khas dan prestasi-prestasi yang telah diraih tiap daerah di Sulawesi Selatan. Begitupun dengan instansi- instansi lingkup Sulawesi Selatan dan intansi vertikal di Sulawesi Selatan, Swasta.

Soni Sumarsono mengatakan, kegiatan ini bagian dari untuk memperingati hari kemerdekaan dan mengaktualisasikan apa yang telah pemerintah lakukan dalam bentuk Expo.

“Inilah bentuk klarifikasi dan ukuran yang dapat ditunjukkan kinerja yang ada. Sebagai turunan Kabinet Kerja, “kata Sumarsono.

Ia juga menyampaikan dan memamerkan capaian positif Sulsel. Untuk capaian pertumbuhan ekonomi selalu relatif tinggi diatas nasional dimana hal ini menggambarkan bekerjanya sektor-sektor ril yang pada triwulan I tahun 2018 ini mampu mencapai 7,41 persen, jauh diatas Nasional 5,06 persen, bahkan pencapaian tersebut Sulawesi Selatan merupakan provinsi dengan pertumbuhan tertinggi ketiga secara nasional.

Perkembangan pembangunan jangka panjang Provinsi Sulawesi Selatan yang diukur dengan angka
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang pada tahun 2017 telah mampu mencapai 70,34.

Apabila kita cermati khususnya metode baru PM selama periode tahun 2010 hingga 2017 nilai IPM Sulawesi Selatan mengalami peningkatan 4,34 poin.

“Peningkatan nilai IPM tersebut bermakna apa yang kita lakukan bersama, telah berada pada sasaran kebijakan yang tepat dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, “sebutnya.

Capaian positif diatas diringi pula dengan semakin menurunnya tingkat kemiskinan pada Maret
2018 tercatat 9,06 persen.

Disamping pertumbuhan ekonomi dan IPM yang meningkat signifikan adalah Gini Ratio Sulawesi Selatan pada Maret 2018 telah mencapai 0,397.

“Hal ini menunjukkan semakin meratanya pembangunan di segala bidang dan mempengaruhi peningkatan pendapatan masyarakat yang berdampak pada menurunnya kesenjangan di Sulawesi Selatan, “ujarnya.

Untuk komoditas, bahwa Produksi Beras Sulawesi Selatan hingga tahun 2017 telah mencapai 3,79 juta ton, jagung mencapai 2,34 juta ton, udang mencapai 90,68 ribu ton, kakao mencapai 238,76 ribu ton dan rumput laut mencapai 3,66 juta ton, sementara Populasi Sapi telah mencapai 1,42 juta ekor.

Sementara untuk, Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional diantaranya: Pembangunan Jalur Kereta Api Makassar-Parepare
(Tahap dari pengembangan jalur Lintas Barat Sulawesi Bagian Selatan), Makassar New Port, Energi asal sampah kota-kota besar (Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar).

Serta Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mamminasata, Bendungan Karalloe, Bendungan Passeloreng, Bendungan Pamukkulu, Bendungan Jenelata, Pembangunan Bendung dan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Baliase Kawasan Industri Bantaeng (KIBA), serta Pembangunan Smelter Bantaeng.

Demikian juga dengan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau angin menggunakan kincir angin raksasa di Kabupaten Sidrap memiliki 30 Wind Turbin Generator
(WTG) atau kincir angin, PLTB Sidrap akan menghasilkan listrik sebesar 75 Mega Watt (MW) dan
diproyeksikan akan mampu mengaliri listrik kepada 70.000 pelanggan di wilayah Sulsel. Sedangkan PLTB Jeneponto memiliki kapasitas 60 Mega Watt.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Visi dan Misi RPJMD 2013-2018, “Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun 2018”, menurut Sumarsono dengan dukungan pemerintah kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan, saat ini peran Sulawesi Selatan sudah mulai berwujud apa yang menjadi target kinerja akhir RPJMD.

Untuk Pesta Demokrasi melalui Pilkada juga disampaikan oleh Direrjan Otonomi Daerah ini berlangsung Aman, Nyaman dan Damai dengan menghadirkan pemimpin terbaik dimana sudah terpilh Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel 2018-2023.

“Walaupun sebelumnya Pilkada Sulsel diprediksi sebagai pilkada Zona Merah, “sebutnya.

Ia menilai karena Ini tercipta berkat masyarakat Sulsel memegang teguh nilai lokal: sipatuo, sipatokkong, sipakalabiri, sipakainge, abbulo sibatang.

“Sehingga apa yang diprediksi sebelumnya tidak sesuai dengan kenyataan bahkan Sulsel merupakan daerah Penyelenggara Pilkada terbaik ketiga di Indonesia, “ujarnya.

Sulsel baru saja meraih penghargan sebagai Provinsi Penggerak Kabupaten/Kota Layak Anak.

Hasil audit BPK yang memberikan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi-Selatan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) selama 8 (delapan) tahun terakhir secara berturut-turut.

Kepala Bappeda Provinsi Sulsel Jufri Rahman, sebagai Ketua Pelaksana mengatakan, dalam laporannya, berharap penyelanggaraan lebih lancar dan semarak.

Ia menyampaikan pelaksanaan kegiatan ini menyambut peringatam Hari Proklamasi Kemerdekaan ke-73 dengan tema “Akselarasi Pemerataan Pembangunan Wilayah Dalam Meningkatkan Daya Saing, Serta Meningkatkan Stabilitas Politik dan Keamanan”.

Adapun kegiatanya berupa pameran, karnaval budaya 3 KM, lomba tari, stand-up comedy dan pertunjukan, lomba dai, tamiya, cat show, mobile legend, fashion show, dangdut.

Kegiatan ini diikuti oleh 38 SKPD dan 18 Kabupaten-Kota, 14 Peserta dari BUMN dan BUMD serta perguruan tinggi serta 27 peserta dari unsur swasta.(Ujungpandang Pos/Hms)

No More Posts Available.

No more pages to load.