Puluhan Ekor Babi Dimusnahkan Di Bulukumba

oleh
oleh

Perburuan hama babi, digencarkan di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulsel. Warga antusias ikut dalam perburuan di wilayah Desa Tamatto, Kecamatan Ujungloe, Minggu (16/1/2022). (Ist)

UPOS, Bulukumba – Perburuan hama babi, terus digencarkan di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulsel.

Warga tampak antusias ikut dalam perburuan yang dilakukan di wilayah Desa Tamatto, Kecamatan Ujungloe, Minggu (16/1/2022).

Para pemburu berbondong-bondong datang, untuk bersama-sama melakukan perburuan babi di dalam hutan.

Kepala Desa Tamatto, Asrul Sani menyambut bahagia atas upaya pemberantasan hama babi di desanya.

Warga pun turut antusias ikut ambil bagian, dalam perburuan yang dilakukan setiap hari Minggu di Bulukumba.

Pihaknya juga mendukung program perburuan babi, karena berdampak positif pada warga khususnya petani.

“Kami bahagia dengan adanya perburuan babi di Desa Tamatto. Warga pun menyambut antusias dan ikut berburu bersama,” ujarnya, di sela perburuan, Minggu siang.

Menurut Koordinator Lapangan Perburuan Babi, Amirullah BJ, sedikitnya 31 mobil turun dalam perburuan tersebut.

“Ada 31 mobil, setiap mobil biasa mengangkut pemburu 15 sampai 20 orang. Ada warga dari Kindang, Tibona dan juga ditambah ada pemburu dari sinjai,” katanya.

Ketua Tim Pemberantasan Hama Babi, yang juga Kabag Pemerintahan Thayeb Maningkasi menjelaskan, bahwa perburuan hari ini dilakukan dalam dua sesi.

Pada sesi pertama, katanya telah menangkap 30 babi. “Totalnya hari ini belum kami data, tapi hingga sesi pertama (siang), sudah 30 babi dimusnahkan,” ungkapnya.

Program pemberantasan hama babi oleh Pemkab Bulukumba, yang dinahkodai Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf dan Wabup Andi Edy Manaf, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi hasil pertanian dan perkebunan.

Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf mencanangkan program perburuan, lantaran penggunaan racun belum mendapat izin pihak polri.

Di sisi lain, cara lazim dengan menggunakan perangkap listrik juga tak dilakukan, karena kerap membahayakan warga. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.