Gunung Semeru Erupsi, Muntahkan Awan Panas

oleh
oleh

Gunung Semeru terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi, Sabtu (4/12/2021) siang. (Ist)

UPOS, Lumajang – Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi pada hari ini, Sabtu (4/12/2021) siang.

Detik-detik erupsi Gunung Semeru terekam dalam video amatir milik warga yang kemudian menjadi viral di media sosial.

“Stay safe yg di lereng semeru dan skitarnya,” demikian tulis salah satu akun Twitter yang mengunggah video erupsi Gunung Semeru.
Video berdurasi 18 detik tersebut telah 562 kali dibagikan dan 871 kali disukai oleh warganet di Twitter.

Koordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api, Badan Geologi Kristianto membenarkan bahwa Gunung Semeru mengalami erupsi.
“Erupsi Semeru berupa awan panas guguran, tanggal 4 Desember 2021, diawali dengan kejadian laharan pada pukul 13.30 WIB,” ucap Kristianto, melalui Kompas.com, Sabtu (4/12/2021) sore.

Ia mengatakan, saat kejadian awal, visual gunung tertutup kabut. Adapun awan panas guguran, imbuh Kristianto, mengarah ke Besuk Kobokan.

“(Awan panas guguran) hingga saat ini masih berlangsung,” ujarnya.

“Untuk sementara ada awan panas guguran (APG) yang sudah mencapai di Curah Kobokan. Semua potensi kita kerahkan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi melalui sambungan telepon.

Awan panas itu menciptakan awan yang membumbung. Awan yang membumbung itu akibat pertemuan aliran awan panas dan air hujan.

“Asap yang membumbung itu dari awan panas guguran yang sudah sampai di Curah Kobokan. Kan panas, kena hujan muncul asap,” jelasnya.

Gunung Semeru terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi, Sabtu (4/12/2021) siang. (Ist)

Sampai saat ini, Gunung Semeru berstatus level 2 waspada. “Untuk sementara waspada level 2,” ungkapnya.

Lampu padam

Sementara itu, daerah di sekitar Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, gelap akibat lampu padam dan hujan. “Sekarang gelap, lampu padam dan hujan,” kata Wawan.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Andiani mengatakan, jarak luncur awan panas guguran itu mencapai hingga 11 kilometer mengarah ke Curah Kobokan.

“Jarak luncur sekitar 11 kilometer,” singkatnya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.