Dividen Terus Mengalami Penurunan Perumda Air Minum Kota Makassar, Danny : Mengevaluasi Secara Total dari Hulu ke Hilir

oleh
oleh

UPOS, Makassar – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Danny Pomanto meminta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Makassar terus melakukan pembenahan dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Danny, saat memberikan arahan pada peringatan HUT Perumda Air Minum Kota Makassar ke-97, di Ruang Aula Thirta Dharma Perumda Air Minum Kota Makassar, Senin (09/08/2021).

Sebagai perusahaan milik pemerintah, Perumda Air Minum seharusnya bisa memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap daerah. Khususnya sekaitan dengan penyetoran dividen. Namun faktanya, setoran dividen terus mengalami penurunan.

“Tolak ukurnya adalah dividen, jadi pada moment ini saya sampaikan kepada seluruh keluarga Perumda Air Minum terus lakukan pembenahan. Segera beradaptasi, karena tidak ada masalah yang tidak punya jalan,” kata Danny.

Bukan hanya itu, dia juga akan meninjau instalasi Perumda Air Minum Kota Makassar. Khususnya di wilayah timur dan utara kota, yang hingga saat ini masih kekurangan air bersih. Seperti di kawasan Untia, Tallasa City, dan Tallo.

“Saya pikir memang perlu ada inovasi dari pihak Perumda Air Minum, bagaimana masyarakat kita yang tinggal di sana itu bisa mendapat air bersih,” tuturnya.

Persoalan piutang dividen Rp 44 miliar, Danny berencana akan membentuk tim untuk menalaah alasan perusahaan belum menyetor ke pemerintah kota. Hasil telaah itu nanti akan menjadi dasar untuk dia melakukan evaluasi dijajaran direksi.

“Jadi tim ini akan menelaah dan mendalami alasan-alasan yang dikeluarkan jajaran direksi dan ini akan menjadi bahan masukan saya untuk mengevaluasi secara total mulai dari hulu sampai ke hilir,” tegas Walikota Danny.

“Apa yang telah diberikan PDAM saat ini terhadap capaian PAD Makassar, berbeda dengan zaman sebelumnya yang memberikan kontribusi sebesar Rp 48 M,” ujarnya.

Bukan Dividen yang didapatkan pemerintah Kota Makassar, malah sebaliknya PDAM memberikan utang kepada Pemkot Makassar Sebesar Rp 44 miliar dan itu menurutnya hal yang tidak rasional.

“Kalau begini apa boleh buat kita akan ambil langkah tegas, dan kami tidak ingin PDAM memberikan beban terhadap APBD,” terangnya.

Belum lagi sejak 2019 hingga saat ini, tercatat jumlah karyawan PDAM mengalami penambahan cukup signifikan hingga mencapai 1000 orang, sehingga dianggap inilah yang menjadi beban berat bagi PDAM.

Sehingga di usia ke 97 tahun PDAM diharapkan memberikan kontribusi besar terhadap PAD Makassar. “Ibarat anak menghidupi orang tuanya, jangan sudah berusia 97 tahun masih ingin dihidupkan induknya,” ungkap Walikota Danny.

Didampingi Sekretariat Daerah Kota Makassar M Ansar, dia juga menyempatkan diri menyambangi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang belum lama ini dibangun Perumda Air Minum Kota Makassar.

Dia pun mengapresiasi, upaya Perumda Air Minum lantaran menyediakan RTH di tengah berkurangnya kapasitas RTH di Kota Makassar.

“RTH ini saya kira cukup baik, hasilnya positif selama itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum,” jelasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.