Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Komisi IX DPR RI, menggelar kegiatan ke sejumlah wilayah dalam upaya percepatan penurunan stunting nasional, diantaranya Makassar, Jumat (23/12/2022). (Ist)
UPOS, Makassar – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Komisi IX DPR RI, menggelar kegiatan ke sejumlah wilayah dalam upaya percepatan penurunan stunting nasional, diantaranya Makassar, Jumat (23/12/2022) lalu.
Kegiatan tersebut fokus pada Sosialisasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program Percepatan Penurunan Angka Stunting. Kegiatan digelar di Kelurahan Maccini Sawah, Kecamatan Makassar, sebagai salah satu upaya pencegahan stunting di Kota Makassar.
Anggota Komisi IX DPR RI Aliyah Mustika Ilham menyampaikan, sebagai upaya menekan angka stunting di Indonesia, khususnya di Makassar, harus diawali dengan mempersiapkan para remaja yang ingin menikah agar memperhatikan asupan gizi makanan, bahkan memeriksakan kondisi kesehatan tiga bulan sebelum nikah, sehingga nanti ketika hamil, kondisi ibu dan anaknya sehat, sehingga terhindar dari risiko stunting.
“Harus mulai mempersiapkan remaja yang akan menikah, upayakan sebelum menikah kondisi kesehatannya baik, tidak anemia. Nanti ketika hamil mereka sudah siap dan paham dalam menjaga kesehatan diri dan balitanya,” ungkap Aliyah Mustika Ilham.
Berharap dengan sosialisasi ini target pemerintah di tahun 2024 dapat tercapai, yakni penurunan angka stunting hingga 14 persen.
“Yang jelas kita akan mendorong dan mendukung program penekanan angka stunting ini. Karena dengan ini harapan untuk generasi muda menjadi generasi yang cerdas, kuat dan berprestasi dapat tercapai sehingga saya optimis tahun 2045 Indonesia dapat mencapai generasi Indonesia emas,” ucapnya.
Dalam sosialisasi ini, menghadirkan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, dr Haryadi Wibowo, SH, MARS, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar, Chaidir, S.Stp, M.Si dan Ketua BKMT Kecamatan Makassar, Hj Hafsah. (*)
