Soal Gaya Balap, Ini Pengakuan Nakagami

oleh
oleh

MONTE CARLO – Pembalap LCR Honda, Takaaki Nakagami mengaku akan tetap meniru gaya balap agresif Marc Marquez pada Kejuaraan Dunia MotoGP 2021. Namun, dirinya akan sedikit melakukan penyesuaian agar mendapat hasil terbaik.

Sebagaimana diketahui, Takaaki Nakagami kembali memperkuat LCR Honda untuk Kejuaraan Dunia MotoGP 2021. Kali ini, pembalap berpaspor Jepang itu akan dibekali dengan motor RC213V edisi terbaru dengan spesifikasi pabrikan.

Pada Kejuaraan Dunia MotoGP 2020, Takaaki Nakagami memakai motor RC213V edisi 2019. Ia sempat kesulitan di awal-awal musim. Namun, setelah mengintip data telemetri milik Marc Marquez tentang kuda besi itu, perlahan hasil-hasil yang didapat membaik.

Memang, Takaaki Nakagami belum berhasil naik podium. Pembalap berusia 29 tahun itu baru sekadar mencatatkan satu pole position plus dua kali finis keempat. Ia menjadi pembalap Honda Racing Corporation (HRC) dengan peringkat terbaik di klasemen akhir musim.

Salah satu kunci sukses Takaaki Nakagami musim lalu adalah meniru gaya balap Marc Marquez yang agresif, terutama dalam hal pengereman. Memasuki musim baru, gaya balap tersebut coba tetap dipertahankan.

Tentu saja, Nakagami tidak akan plek-plekan meniru gaya balap tersebut. Ia akan menyesuaikan dengan kondisi lomba atau karakter trek. Hal itu perlu dilakukan guna mencapai ambisi pribadi, yakni naik podium untuk pertama kali di kelas premier.

“Gaya Marc sangat bagus. Setiap tahun, orang-orang bilang Honda sulit dikendalikan, tetapi Marc selalu bisa. Tentu saja, dia harus beradaptasi, tetapi sangat berhasil. Satu hal, gaya agresif ini perlu kami pertahankan, tetapi di sisi lain, tidak semua orang punya gaya yang sama,” terang Takaaki Nakagami, dikutip dari Crash, Minggu (21/2/2021).

“Saya sendiri, dalam beberapa titik, mencoba lebih agresif musim lalu. Di satu titik, itu positif, tetapi tidak di semuanya. Jadi, jika Anda bilang saya harus agresif di semua titik, tidak demikian adanya. Cara terbaik adalah pada beberapa titik sangat agresif, tetapi di titik lain lebih lembut,” tukas pembalap bernomor motor 30 itu.

Penilaian tersebut muncul dari pengalaman Takaaki Nakagami sendiri musim lalu. Sebab, gaya balap yang halus sangat berguna menjaga keausan ban. Dengan daya cengkeram ban yang terjaga, pembalap dapat memacu motor sekencang-kencangnya menjelang finis.

“Musim lalu, kita melihat gaya balap lembut sangat berguna di akhir balapan. Kami bisa memakai ban lunak dan masih merasakan daya cengkeram yang bagus di akhir lomba, dan itu penting. Jadi, kami harus mencoba gaya hybrid,” tandasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.