Soal Dugaan Pengeroyokan Wartawan, Ini Kata Kadisdukcapil Jeneponto

oleh
oleh

UPOS, Jeneponto– Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Jeneponto, Muh. Jafar Abbas bantah dirinya marah saat salah seorang oknum wartawan ingin menkonfirmasi terkait adanya keluhan masyarakat.

Hal itu diungkapkan Muh. Jafar Abbas kepada para awak media di salah satu cafe di jalan Pahlawan, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/10/2022) sore.

“Saya tidak marah, seandainya saya marah, pasti saya usir dan saya tidak ladeni. Jadi sebenarnya begini, kemarin menjelang shalat Jumat dia (yang mengaku dari media) ingin konfirmasi, tapi karena sudah mau masuk shalat Jumat sehingga saya bilang nanti dek yah saya mau pergi shalat Jumat dulu, nanti lain kali,” kata dia lagi.

Selanjut, Muhammad Jafar langsung masuk kamar mandi ambil air wudhu dan mengambil pakaian shalat di meja.

Namun saat Muhammad Jafar Abbas hendak berangkat shalat Jumat, oknum wartawan itu (Agung Setiawan) masih berada di pintu menunggu.

“Saya kira dia sudah pulang, tapi masih ada di depan pintu dia tahan saya, dia bilang sebentar saja pak, jadi saya bilang mau konfirmasi apa, katanya mau konfirmasi terkait pelayanan yang banyak dikeluhkan masyarakat, jadi saya bilang temani kesini itu masyarakat supaya saya pertemukan dengan petugas yang malayani hari itu, “jelas Jafar Akbas.

Namun kata Muhammad Jafar oknum yang mengaku dirinya wartawan ini terus ngotot minta wawancara sementara waktu sholat jumat sudah masuk.

“Gara-gara saya layani wawancara akhirnya saya juga terlambat pergi sholat Jumat, “jelasnya.

Terkait adanya dugaan pengeroyakan terhadap oknum wartawan yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum ASN Capil Jeneponto, Kadis Capil tidak melihat kejadian tersebut.

“Saya berani katakan tidak ada pengeroyokan di kantor karena saya tidak lihat, “tambahnya.

Menurut Muhammad Jafar setelah wartawan itu diladeni wawancara, Muhammad Jafar bilang langsung meninggalkan kantor menuju Rujab Bupati Jeneponto untuk sholat Jumat.

“Kemarin itu saya tidak jadi jum’atan karena sudah terlambat, orang sudah pada pulang, “tutupnya.(rls)

No More Posts Available.

No more pages to load.