UPOS, Makassar- Ratusan pengemudi ojek online (ojol) dari Gojek melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gojek Cabang Makassar, Jalan Sultan Alauddin, pada Kamis (4/6/2020). Mereka menuntut kepada pihak aplikator untuk membayar hak insentif yang telah dijanjikan, akibat dampak pandemi Covid-19.
Pihak Gojek sempat berjanji akan mengembalikan hak insentif sebesar Rp 200 ribu kepada para mitra driver-nya, yang saat ini turun menjadi Rp 35 ribu sejak virus corona merajalela di Indonesia. Sebelumnya, Gojek mengeluarkan program Berkat untuk pemerataan insentif para ojol.
Gojek mengeluarkan program Berkat dimulai 24 April 2020. Gojek mengambil tindakan dengan menghapus sistem skema insentif. Program ini mengharapkan mitra dapat memenuhi jumlah minimal pesanan tanpa banyak pekerjaan yang diambil.
Pihak aplikator menjanjikan akan mengembalikan sistem skema insentif yang dulu jika kondisi orderan membaik, namun para driver merasakan, orderan sudah membaik tapi jjanji pemulihan hak tersebut belum terealisasikan.
“Dulu Rp 200 ribu insentif sekarang sisa Rp 35 ribu. Sekarang keadaan sudah (berangsur) kembali pulih. Jadi kami ingin insetif kami juga pulih seperti yang dulu, untuk menyambung kahidupan kami para ojol,” ujar salah satu pengemudi saat ditemui di lokasi aksi.
Pengemudi lainnya juga mengeluarkan uneg-ungegnya saat diwawancarai. Katanya, dengan pemasukan insentif yang kini cuma sebesar Rp 75 ribu per hari, membuat keluarganya cukup kelimpungan untuk menyambung hidup.
“Mana ada cukup Rp 75 ribu dalam satu hari. Bensinnya (saja) Rp 20 ribu, belum lagi uang beras, uang makan di kita jalan. Tidak ada yang di bawa pulang, jadinya istri dan anak ngeluh juga,” keluhnyaa.
Aksi mereda, kala pihak kepolisian datang dan Advokat Gojek Makassar, Samad Saputra menyambangi pengunjuk rasa untuk melakukan dialog. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apa hasil dari dialog yang dilakukan oleh ojol dengan pihak Gojek Makassar. (ism)
