Pengamat: Kalau NasDem Tidak Kerja Keras, Danny-Fatma Terancam Tak Masuk Arena

oleh
oleh

UPOS, Makassar- Dinamika Pemilihan Wali Kota Makassar tahun 2020 semakin serius di babak pencarian koalisi partai politik (Parpol). Terlihat ada banyak upaya yang tengah dilakukan sejumlah kandidat untuk mencukupkan dukungan parpol sebagai persyaratan mendaftar sebagai calon di KPU.

Yang hangat beberapa hari terakhir ini adalah upaya yang dilakukan Moh Ramdhan “Danny” Pomanto, memutuskan Fatmawati Rusdi sebagai calon wakil guna mengunci dukungan partai NasDem. Hanya saja keputusan tersebut bisa jadi buah simalakama bagi Danny, seperti yang diungkapkan Pengamat Politik, Andi Luhur Priyanto.

Menurutnya, Danny bisa saja terpental dari persaingan berebut dukungan partai jika NasDem tidak serius membantu mencukupkan koalisi. Sebab kata luhut, Fatmawati Rusdi juga merupakan kader NasDem, dan itu sulit diterima partai lain.

“Danny akan terpental jika NasDem tidak serius membantu mencukupkan koalisi. Suruh Danny cari sendiri itu berat. Menerima paket NasDem-NasDem (Danny-Fatmawati sama-sama kader NasDem) adalah keputusan berat bagi partai lain,” kata Luhur, Selasa (30/6/2020).

Luhur menilai, harusnya calon itu diberikan kebebasan untuk menentukan siapa pasangannya, seperti PAN kepada Irman Yasin Limpo. Alhasil kata dia, partai Golkar yang sebelumnya telah memberikan surat tugas kepada Danny Pomanto, akhirnya menarik diri mengetahui keputusan yang diambil Danny berpasangan Fatmawati. Golkar secara resmi mengumumkan None, sapaan Irman, sebagai kandidat yang direkomendasikan di Pilwali Makassar.

Sementara untuk partai lain, lanjut Luhur, tidak ada yang menarik ditawarkan paket pasangan ini, bahkan masing-masing sudah ada yang ke calon lain. Adapun santer yang terdengar pasangan itu bisa meyakini PPP namun bagi Luhur akan tetap sulit, PPP lebih dekat dengan calon lain, Munafri Arifuddin.

“Sebenarnya ini masih sangat terbuka. Tapikan kalau orang NasDem tidak bantu Danny, aih susah. Tapi saya bilang tadi untuk Pilwali Makassar ini masih sangat cair, dukungan kapanpun bisa saja berubah,” jelas Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar ini. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.