Pemkab Gowa – USAID Jalin Kerjasama, Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

oleh -22 Dilihat
oleh

Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Kamsina akan menjalin kerjasama dengan United States Agency for International Development (USAID), Kamis (21/10/2021). (Ist)

UPOS, Gowa – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, akan menjalin kerjasama dengan United States Agency for International Development (USAID) Momentum Private Healthcare Delivery (MPHD) Indonesia Private Sector, untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Gowa.

Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Kamsina saat memberikan sambutan pada Pembahasan Draft Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama menyambut baik rencana kerjasama ini.

“Program ini sangat bagus, apalagi Ini program tidak menyusahkan kita karena program ini dibiayai USAID sendiri,” katanya, di Ruang Rapat Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Gowa, Kamis (21/10/2021).

Selain itu, Kamsina menyebutkan program ini tentu akan sangat membantu Pemerintah Kabupaten dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di wilayah Kabupaten Gowa.

Olehnya itu, dirinya berharap draft kesepakatan bersama dan kerjasama ini bisa segera diselesaikan.

“Mudah-mudahan dengan hadirnya program ini betul-betul bisa menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Gowa bisa ditekan dan kita berharap program ini juga mengatasi masalah stunting,” harapnya.

District Coordinator – MPHD South Sulawesi, Amiruddin mengatakan program ini untuk mendukung Pemerintah Indonesia khususnya Kabupaten Gowa meningkatkan keterlibatan dan efektivitas fasilitas kesehatan swasta yang secara berkelanjutan, untuk menyediakan layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang berkualitas dan berkontribusi menurut AKI dan AKB.

“Goals kita adalah meningkatkan akses dan mutu layanan ibu dan BBL di Fasyankes. Kebijakan dan peraturan yang lebih baik, yang memungkinkan keterlibatan sektor swasta serta meningkatkan koordinasi dan integrasi sistem kesehatan swasta dan pemerintah di Kabupaten sasaran dalam hal ini Kabupaten Gowa,” ungkapnya.

Amiruddin menyebutkan, beberapa intervensi yang akan dilakukan dalam upaya menurunkan AKI dan AKB, seperti Workshop tentang mutu, keselamatan pasien & INM, Workshop Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK), Pendampingan Tata Kelola Klinik untuk RS swasta, Penguatan Komite MUTU RS, Pendampingan Tata Kelola Klinik untuk, Klinik swasta/TPMB, Penguatan Bidan DELIMA serta Adopsi E-kohort/MPDN.

Sementara itu, Indonesia kata Amiruddin, lokasi program ini berada di lima provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

“Kriteria Pemilihan Kab/Kota yaitu merupakan daerah Lokus AKI/AKB Kementerian Kesehatan, jumlah Penduduk yang besar, jumlah RS Swasta dan Faskes Swasta lainnya dan ada RS jaringan,” tambahnya.

Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Gowa, Abd Karim Dania, Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa, Muh Rusdi, Kepala Bagian Kerjasama Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa. Hj. Emy Pratiwi Hosen, Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa, Mahmuddin serta perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.