Pemilu 2019, Penyandang Disabilitas Minta Fasilitas Ini

oleh
oleh

UPOS, Luwu Timur– Kegiatan Lounching Lindungi Hak Pilih dengan Gerakan Ketuk Seribu Pintu yang dilaksanakan KPU Luwu Timur di Warkop Adhiyaksa Kejaksaan Negeri Malili, Kab. Luwu Timur, Rabu (17/10/2018), diwarnai testemoni pemilih disabilitas dan pemilih pemula.

Samauna (71) Pemilih Disabilitas, warga Desa Baruga, meminta KPU menyediakan pendamping yang bisa dipercaya saat memberikan hak pilih di TPS nanti.

“Saya selalu memberikan hak pilih saya setiap pemilu, harapan saya di Pemilu 2019 nanti tolong kami disediakan pendamping yang di percaya saat membimbing ke bilik suara, “ujar Samauna.

Selain Samauna, Samsul salah satu Pelajar yang masuk dalam pemilih pemula mengaku belum melakukan perekaman E-KTP.

“Tolong penyelenggara pemilu kalau bisa semua teman- teman saya yang bisa memilih di 17 April 2019 nanti difasilitasi untuk melakukan perekaman E-KTP, “ungkap Samsul yang juga berharap Pemilu 2019 nanti berjalan aman dan damai.

Ketua KPU Lutim, Hastuti mengatakan Gerakan Melindungi Hak Pilih ini bertujuan memastikan seluruh pemilih sudah terdaftar sebagai pemilih.

Guna memperkuat gerakan ini maka dibuka posko di sebelas kecamatan di Luwu Timur. “Jadi yang memenuhi syarat belum terdaftar silahkan mendatangi kantor PPK disetiap kecamatan untuk didaftarkan sebagai pemilih, “ujar Hastuti.

Tak hanya itu, agar lebih maksimal lagi KPU juga membuat lagi program Ketuk Seribu Pintu. Artinya penyelenggara Pemilu akan mendatangi setiap rumah warga untuk melakukan pengecekan data pemilih.

Diakuinya dalam setiap pemilu persoalan data pemilih paling sensitif. Data Pemilih yang akurat menjadi prasyarat bagi Pemilu.

Untuk Pemilu 2019 pasca penetapan DPT nasional 5 September 2018. Parpol menemukan ada 25 Juta jumlah pemilih ganda pertanggal 25 Juni 2018.

Tetakhir data tersebut turun 6,5 Juta data ganda dari DPT yang telah diserahkan KPU RI kepada peserta pemilu.

Untuk itu KPU RI kembali merekomedasikan Perbaikab DPT selama 60 hari terhitung 17 September sampai 15 November 2018.

Untuk Kabupaten Luwu Timur, pemilih pemula banyak yang belum terdata karena belum memiliki E-KTP. “Maka dari itu Program Melindungi Hak Pilih dan Gerakan Ketuk Seribu Pintu ini kami laksanakan mulai 1 Oktober sampai 28 Oktober 2018.

“Target kita dalam gerakan Ketuk Seribu Pintu ini sebanyak 1.100 rumah di seluruh kecamatan, “pungkas Hastuti.

Bupati Luwu Timur, Thorig Husler dalam sambutannya di acara tersebut meyakinkan akan memaksimalkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk mencari wajib pilih yang belum melakukan perekaman E-KTP.

Husler mangakui kegiatan KPU ini sangat baik, dan bisa meningkatkan partisipasi pemilih . “Setelah ini Dinas Kependudukan segera cari warga yang belum merekam KTP secepatnya dilakukan perekaman sehingga tidak ada lagi wajib pilih di Lutim yang layak memilih tapi tak bisa memberikan hak pilihnya, “papar Husler.

Kegiatan ini juga ditandai dengan melakukan pengecekan data pemilih Bupati Luwu Timur dan Ketua DPRD Kab
Luwu Timur, Amran Syam secara online, ternyata dalam aplikasi KPU keduanya sudah terdata sebagai pemilih.(Ujungpandang Pos/Momo)

No More Posts Available.

No more pages to load.