Literasi Juang Pemuda Millenial, Menempuh Era Digital

oleh
oleh

Camp Literasi, dialog, pagelaran seni dan budaya, dengan tema, ‘Indonesia Merdeka dengan Literasi’ berlangsung di Kedai Literasi, Kabupaten Gowa, Sabtu (6/8/2022) malam. (Ujungpandang Pos/Abd Rahman Lallo)

UPOS, Gowa – Camp Literasi, dialog, pagelaran seni dan budaya, dengan tema, ‘Indonesia Merdeka dengan Literasi’ berlangsung di Kedai Literasi, Kabupaten Gowa, Sabtu (6/8/2022) malam.

Pagelaran Camp Literasi, merupakan gerakan merujuk kepada sebuah gagasan membaca dan menulis, demi meningkatkan karakter menulis dan membaca itu sebuah gebrakan baru terhadap kesenian dan kebudayaan masyarakat kita yang ada di Indonesia.

Pengurus MPO DPP Hipma Kabupaten Gowa, Syahrul, S.Pd, M.Si menyampaikan, pemantik dari pemuda millenial ini, mendorong minat baca masyarakat dalam seni kebudayaan komunitas adat demi melestarikan fenomena alam masa lalu yang terjadi maupun kedepannya.

“Bahwa saat ini Indonesia berada di posisi urutan ke 62 dari 70 negara tentang Perpustakaan yang ada melalui penelitian dan harapan di lestarikannya agar seluruh literasi perlu di tingkatkan kualitas dan kuantitas Literasi,” ujarnya.

Di acara tersebut, tiga orang pemantik menyampaikan hal serupa dan memotivasi semua warga masyarakat lebih giat membaca dan menulis, demi menumbuhkembangkan banyak pemahaman tentang makna literasi.

Ato Pramudianto, Founder Komunitas Baca Anomi, mengatakan, “Kita ini yang berintisari dengan serangkaian hari kemerdekaan Repubik Indonesia, tema Indonesia Merdeka bermuatan Literasi. Beberapa tahun lamanya Indonesia ini memperjuangkan kemerdekaan, berangkat dari suka duka usaha dalam mengumpulkan beberapa kerajaan Nusantara,” terangnya.

“Ini merupakan momentum untuk mendorong generasi Millenial maju lebih efektif dalam membaca sejarah untuk melanjutkan cita-cita perjuangan kemerdekaan kita,” ungkap Ato Pramudianto.

Ini sangat menarik, sebab menurutnya, karena kita ini masih banyak fenomena sejarah lainnya yang perlu di kaji dan di teliti.

Pembicara terakhir, Ramlah Rara Pemuda Pelopor Indonesia Kabupaten Gowa 2022, menginspirasi kaum millenial, “Tetap menjaga kesenian dan budaya kita di daerah apalagi di era jaman digitalisasi ini perlu ada pedoman dalam melewati likal liku kemajuan jaman ini,” tandasnya.

Di sesi tanya jawab, beberapa pertanyaan dalam dialog sempat menyita waktu sebab kajian ini perlu di tingkatkan, karena tetap melangkah lebih mampu menerapkan dan bisa bersaing di era media baca elektronik masa sekarang ini.

“Sehingga hal ini mempunyai tantangan yang luar biasa. Apabila kita bisa mengedukasi masyarakat maupun millenial, maka semua problem bisa di atasi,” katanya. (Abd Rahman Lallo)

No More Posts Available.

No more pages to load.