Kejahatan Jalanan Merajalela, Keramahan dan Keamanan Kota Palopo Dipertayakan

oleh
oleh

UPOS, Palopo– Di tengah hingar- bingar pencitraan oleh sejumlah kandidat bakal Calon Walikota Palopo jelang Pemilu mendatang, keramahan dan keamanan Kota Palopo, Sulawesi Selatan, yang berjuluk kota idaman kian dipertayakan saat ini.

Dalam kurung waktu bebeberapa bulan terakhir ini, termasuk pada awal Januari 2021, serangkaian peristiwa kejahatan jalanan nampak kian merajalela, bahkan menjadi momok menakutkan bagi sebagian warga hingga para pengendaraan lalulintas dari daerah lain yang hendak melintas di kota ini, khususnya pada malam hari.

Setelah banyaknya peristiwa kejahatan jalanan lainnya, termasuk kejadian pelemparan batu atau penyerangan terhadap sejumlah kendaraan yang melintas di jalan trans Sulawesi yang berada di wilayah Sampoddo, yang mengakibatkan beberapa kendaraan mengalami kerusakan, serta peristiwa pembusuran oleh orang tidak dikenal, termasuk yang menimpa Ahmad Dion (15) yang merupakan pelajar SMKN 2 Palopo di Jalan Pongsimpin, Kel. Mungkajang, Kec. Mungkajang, Minggu (3/1/2021), kejahatan jalan terus terjadi dan kembali beruang- ulang terjadi.

Baru- baru ini, salah satu pengendara truk mengalami upaya pemalakan dan penyerangan oleh kelompok orang tidak dikenal di jalan poros Salubulo, Jumat (8/1/2021) malam, sekitar pukul 24.00 Wita, yang mengakibatkan kendaraan tersebut mengalami kerusakan, termasuk kaca mobil pecah.

“Tolong pak kami sopir truk yang mau masuk ke Kota Palopo merasa tidak nyaman. Katanya Kota Palopo aman dan damai. Buktinya sudah banyak mobil jadi korban dan termasuk saya sendiri warga Kota Palopo. Kejadian jam 12 malam di Salubulo, titik yang rawan pemalakan di Kota Palopo. Salubulo, Sampoddo, Islamic Center, Binturu Jalur 2, “cuitan akun Facebook Umar pada grup Facebook Info Kota Palopo (IKP) yang diposting pada Sabtu (9/1/2021).

Anggota DPRD Kota Palopo, Steven Hamdani yang dimintai komentarnya terkait kian maraknya kejahatan jalanan di Palopo, menyebutkan hal tersebut terjadi di semua daerah, namun dirinya berpendapat bahwa hal tersebut perlu mendapatkan penanganan serius.

“Hal ini terjadi pada semua daerah manapun. Hanya saja bagaimana setiap daerah menyikapi dan mereduksi kejahatan dan permasalahan sosial yang ada di tengah masyarakat. Pemerintah perlu bekerja sama dengan seluruh stakeholder, baik dengan aparat penegak hukum, maupun dengan masyarakat itu sendiri, “ujar Steven.

Lebih jauh, Steven mengatakan harus ada kajian masalah tentang mengapa kejahatan kian marak terjadi, termasuk apa yang melatar belakangi, serta faktor- faktor apa penyebabnya, sehingga dapat membuat suatu kesimpulan untuk merumuskan strategi dan metode yang harus digunakan dalam menanggulangi permasalahan di masyarakat ini.

“Banyak faktor yang melatarbelakangi, salah satunya pendidikan formal, pendidikan keluarga, termasuk iman dan budi pekerti, faktor ekonomi, faktor pengawasan dan lain- lain. Tapi menurut saya yang paling utama adalah perlu penanganan pendidikan yang baik didalam keluarga, bagaimana keluarga memberikan didikan berdasar iman dan adab, “tambah Steven.

“Kedua, faktor ekonomi juga berperan bagaimana pemerintah dapat membantu menggerakkan roda ekonomi sehingga peluang kerja dapat menyerap masyarakat kita. Ketiga karakter kita masing-masing harus lebih banyak bersyukur dan bekerja keras, jangan berpangku tangan kepada orang lain, sehingga dapat memunculkan sifat putus asa, rasa cemburu dan akhirnya mencari jalan instan untuk merubah kehidupan. Terakhir peran dari penegakan dan pengawasan oleh aparat hukum yang ada sesuai dengan aturan yang berlaku, “tutup Steven.

Hingga kini, belum ada pihak, baik itu dari pihak pemerintah dan aparat penegak hukum yang berani memberikan jaminan, atau memberikan respon yang luar biasa atas apa yang tengah dikeluhkan oleh masyarakat khususnya mengenai kejahatan jalanan.

No More Posts Available.

No more pages to load.