UPOS, Makassar– Sebuah surat kabar ternama di Jerman Selatan, Süddeutsche Zeitung yang dikenal sebagai koran SZ merilis daya tarik Masjid 99 Kubah di Makassar, sebagai pusat perayaan Ramadan dunia yang mengalahkan atraksi perayaan Ramadan di kota-kota besar lainnya di dunia.
Menurut Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Makassar (BP2M), Andi Rahmat Manggabarani foto yang menunjukkan aktifitas seorang wanita membaca Alquran dengan latar belakang Masjid 99 Kubah, telah menjadi daya tarik dunia.
“Karya fotografer Makassar dengan foto seorang wanita di masjid 99 kubah. Telah membawa kembali Kota Makassar mendunia. Mengalahkan foto-foto nuansa bulan puasa di kota-kota besar lainnya di dunia,” katanya.
Rahmat yang juga aktif sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Sulsel ini, memberikan apresiasi atas karya fotografer Makassar yang berhasil memperkenalkan daya tarik wisata di Kota Makassar.
“Promosi yang dilakukan teman-teman media ini perlu di apresiasi. Saya yakin pak Walikota bangga dengan pencapaian ini,” ucapnya.
Momentum bulan suci Ramadan ini, lanjutnya, telah memberikan berkah yang luar biasa bagi Kota Makassar, untuk kembali dikenal dunia.
“Berkah yang luar biasa karya fotografer kita bukan hanya dirilis media asal Jerman. Sejumlah media ternama lainnya termasuk CNN Ceko juga memuat karya putra daerah kita,” ucap Rahmat.
Sementara itu, Sekertaris Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sulsel, Hendra Nick Arthur menjelaskan, peranan penta helix daerah khususnya unsur praktisi media dalam memperkenalkan Makassar ke kancah internasional cukup besar.
“Kami berharap, bapak Walikota Makassar juga memberikan porsi besar unsur perwakilan media, agar terlibat dalam kegiatan promosi daerah. Jangan habis manis sepah dibuang,” tuturnya.
Hendra yang juga menjabat sebagai Sekertaris Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulawesi Selatan ini, mengaku bangga karena fotografer yang berhasil mengabadikan destinasi Kota Makassar hingga mendunia adalah Ketua AMSI Sulsel Herwin Bahar.
“Ketua kami yang punya karya hingga mendunia. Orang nomor satu kota ini harus berbangga. Tanpa biaya promosi yang besar. Makassar kembali lagi mendunia,” ungkapnya.
Dia mengaku, karya-karya terbaik praktisi media yang tergabung dalam AMSI Sulsel, siap mendukung program Makassar Recovery yang telah dicanangkan Walikota Makassar.
“Kalau pak Walikota mau klaim karya-karya kita. Silahkan saja. Sebagai warga kota dari unsur perwakilan media. Kami ikhlas. Yang jelas, pak Wali terima tong audiensnya teman-teman AMSI. Lama mi masuk suratnya. Belum pi na respon bela,” beber Hendra, melalui siaran persnya, Sabtu (17/04/2021).
Dia berharap, Pemerintah Kota Makassar melalui program itu bisa memberikan ruang bagi industri media kembali bangkit di tengah krisis keuangan yang melanda daerah ini di masa pandemi Covid 19.
Sekedar di ketahui, sejumlah media asing termasuk surat kabar ternama di Jerman Selatan Süddeutsche Zeitung atau koran SZ telah merilis Kota Makassar sebagai kota yang memiliki daya tarik perayaan Ramadan dari 18 karya fotografer dunia.
Adapun 10 karya terbaik diantaranya yang dirilis koran yang terbit di Munich Jerman itu dengan pembaca mencapai 1,1 juta orang.
Menempatkan gambar atraksi suasana Ramadan di Kota Makassar, sebagai gambar terbaik dari sejumlah karya fotografer dunia lainnya yakni :
1. Makassar, Indonesia (Herwin Bahar / Imago)
2. Makkah, Arab Saudi ( AFP)
3. Istanbul, Turki (Ozan Koze / AFP)
4. Jakarta, Indonesia (Tatan Syuflana / AP)
5. Qom, Iran (Valid Salemi / dpa)
6. Kairo, Mesir ( Sayed Hasan / dpa)
7. Maadi, Mesir (Hayam Adel / Reuters)
8. Yogyakarta, Indonesia (Ulet Ifansasti / Getty Images)
9. Gaza, Palestina (Mahmud Hams / AFP)
10. Sanaa, Yaman (Nusaibah Almuaalemi / Reuters).
Dalam karya foto yang ditampilkan Herwin Bahar adalah menggambarkan seorang wanita muslim tengah membaca dan melafalkan kitab suci Alquran.
Tampak gambar itu, bercerita tentang aktifitas warga kota Makassar yang menghabiskan waktu berpuasa dengan melafalkan ayat suci Alquran di lokasi destinasi Masjid 99 Kubah.
Masjid yang dirancang Gubernur Jabar Ridwan Kamil ini, terletak di kawasan tanah tumbuh atau areal reklamasi Centre Point of Indonesia (CPI), di Jalan Tanjung Bunga Kota Makassar. (Arman)
