UPOS, Luwu Timur – Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo ) Provinsi Sulawesi Selatan H. Badar mengatakan KJSU Carya Anugrah Tani, satu -satunya koperasi tercepat di Indonesia melakukan penanaman perdana sawit .
” Iya, ini satu -satunya koperasi tercepat melakukan penanaman sawit di Indonesia, aturannya itu bulan September 2020 dia baru melakukan penanaman, tapi dengan kesiapannya bulan ini juga dia sudah melakukan penanaman. Ini luar biasa. “Ujar H Badar. Saat menyampaikan sambutannya di acara penanaman perdana Sawit program PSR di Desa Tawakuwa, Kec. Angkona, Selasa (15/09/2020) .
Menurut H.Badar,di Luwu Utara PSR ini sudah berjalan sekitar 25000 hektar , Luwu Timur baru sekitar 3000 hektar,dari luas lahan itu baru melakukan penanaman , ini tidak menjadi masalah, karena ini masalah waktu saja, karena kita menargetkan Luwu Timur ini bisa melakukan penanaman di 3000 hektar lahan sawit pada 2020 tahun ini.
Badar menyampaikan kepada petani, kalau memang ada lahan sawit yang ingin diremajakan, maka segeralah diremajakan, karena dana untuk peremajaan ini tidak terbatas. berapapun luas lahannya ada dananya.
Selanjutnya kata Badar.
Asosiasi perkebunan kelapa sawit sangat salut, Di Luwu Utara itu dua bulan setelah anggaran dikucurkan baru melakukan penanaman, sementara di Lutim, KJSU Carya Anugrah ini satu minggu saja jaraknya setelah anggaran PSR cair sudah bisa melakukan penanaman ” Ini Ibu bidan Nur ini luar biasa sekali pak bupati, ” Ungkap Badar.
Tapi di Luwu Utara sana , bibit sawit yang sudah ditanam sembilan bulan yang lalu sudah banyak keluar bunganya sekarang, ini menandakan bibit yang digunakan benar-benar bibit unggul yang sudah tersertifikasi. Kita juga berharap di Luwu Timur juga demikian sehingga pemilik lahan sawit ini cepat merasakan manfaat dari PSR ini.
” Untuk bibit yang dipersiapkan bagi Luwu Timur ada dari PPKS Medan ada juga dari Sampurna group BSM. ” Ujar Badar.
Saya ingin menyampaikan Kata Badar, bahwa bibit yang beredar untuk PSR itu dijamin dan bermutu. kita tidak mau lagi terulang lagi hal yang sama dimana petani tidak bisa menikmati harga yang bagus karena asal nya bibit tidak jelas.
Namun demikian bagaiamana pun bagusnya bibit, jika sawit tidak dipelihara dengan maksimal maka hasilnya juga tidak baik, oleh karena itu pemerintah telah mengeluarkan program PSR, selanjutnya tugas dan tanggung jawab petani adalah memelihara tanaman sawitnya agar bisa memberikan hasil dan manfaat buat kita semua.
Badar Menegaskan semua tim yang terlibat dalam PSR ini mulai pusat sampai daerah terlibat didalamnya mewujudkan program ini dengan baik, karena kita ingin hidup petani sawit setara.
Kenapa pemerintah saat ini menggalakkan program PSR, karena kedepan ini pada 2025, Pemerintah Republik Indonesia sudah ingin mewujudkan bahan bakar bio diesel yang bahan bakunya dari kelapa sawit . program ini untuk mengurangi ketergantungan kita pada dunia luar terkait program sumber energi. ( UjungpandangPos/***)