Isu Dugaan Jual Beli Tanda Tangan di Disdik, Direktur PUKAT : Periksa Semua yang Terkait  

oleh
oleh

UPOS, Makassar – Lembaga Pusat Kajian Advokasi Anti Korupsi (PUKAT) Sulawesi Selatan (Sulsel), berharap aparat penegak hukum segera menyelidiki adanya isu dugaan jual beli tanda tangan, senilai Rp2 juta di lingkup Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar.

Diketahui, sebelumnya telah diungkap oleh Wali Kota Makassar, Moh. Romdhan Pomanto usai menyidak Kantor Disdik kota Makassar, Senin (17/05/2021) lalu.

“Kami sangat mengapresiasi upaya Pak Wali Kota, yang betul-betul ingin membersihkan jajarannya dari perbuatan korupsi. Salah satunya mengungkap isu dugaan jual beli tanda tangan di lingkup Disdik Makassar. Kami harap isu ini segera ditindaklanjuti pihak Kejaksaan atau pun Kepolisian, agar tidak berpolemik kepanjangan,” terang Direktur Pusat Kajian Advokasi Anti Korupsi (PUKAT) Sulsel, Farid Mamma, SH, MH dikonfirmasi, Rabu (19/05/2021).

Farid Mamma berharap, aparat penegak hukum bisa segera mengungkap kasus yang dimaksud, agar secepatnya bisa menjadi terang benderang.

“Periksa semua yang terkait. Jika betul ditemukan alat bukti terkait dugaan jual beli tanda tangan di lingkup Disdik Kota Makassar tersebut, maka jangan segan-segan untuk memproses kasus tersebut lebih lanjut dan berakhir ke persidangan tipikor,” tegas Farid Mamma, yang juga pengacara senior.

Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah Wali Kota Makassar Moh. Romdhan Pomanto menyidak Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar. Dalam sidak itu, Wali Kota Makassar Danny geram setelah mengetahui adanya isu dugaan jual-beli tanda tangan di Disdik Makassar, yang mencapai Rp2 juta.

“Kami dapat keluhan, kalau para kepala sekolah itu membayar 2 juta sekali tanda tangan. Mungkin sekarang tidak ada, tapi datanya ada sama saya dan tentunya saya akan membersihkan hal seperti ini,” kata Danny, saat sidak.

Di hadapan sejumlah staf Disdik Makassar, Danny menegaskan, jika dirinya tak akan pernah mentoleransi adanya prilaku korupsi dan mengingatkan kepada seluruh staf Disdik Makassar, agar berterus terang alias tidak mencoba menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi.

“Saya tidak akan pernah toleransi perilaku korupsi. Ini serius, jangan kamu bilang tidak ada, karena kamu yang lapor semua sama saya, semua pokoknya saya harap akan berhenti, saya akan selesaikan semua itu, keluhan sekali tanda tangan itu dua juta,” beber Walikota Danny. (Arman)

No More Posts Available.

No more pages to load.