Hindari Makanan Pedas Saat Ramadan!

oleh
oleh

(Ilustrasi)

UPOS, Makassar – Pecinta pedas harus menahan diri sementara selama puasa Ramadhan.

Pasalnya mereka harus tahu, bahwa ada efek makanan pedas yang berbahaya bagi tubuh, lebih dari sekedar sakit perut.

Sebagian besar masyarakat Indonesia adalah pecinta pedas. Makanan pedas khas Indonesia, Rendang, terkenal hingga ke mancanegara. Jadi, bisa jadi sulit hindari konsumsi makanan pedas ini selama puasa Ramadhan.

Namun, selama puasa Ramadhan, makanan pedas tidak disarankan untuk berbuka puasa dan sahur.

Setidaknya ada 5 alasan para pecinta pedas harus tahu bahwa konsumsi makanan pedas ada efek bahayanya, lebih dari sakit perut biasa, Kamis (7/4/2022).

Berikut ada 5 alasan mengapa pecinta pedas perlu hindari makanan pedas selama puasa Ramadhan. Dilansir dari channel Youtube Majalah Bobo :

1. Memperparah luka di lambung

Makanan pedas tidak disarankan jika kita memiliki luka di lambung. Luka akan semakin parah terutama jika kita makan makanan pedas saat sahur dan buka puasa.

2. Menimbulkan rasa terbakar pada perut

Pecinta pedas akan rentan sakit perut. Bahkan, lebih bahaya lagi kalau sensasi terbakar terasa pada perut bagian atas dan dada.

Jika hal ini terjadi, asam lambung sudah naik menuju kerongkongan. Ketika perut dalam keadaan kosong seharian puasa, maka asam lambung pun sudah terpicu naik dengan sendirinya. Sehingga resiko asam lambung naik dengan makanan pedas akan lebih besar.

Asam lambung bisa naik juga akibat makanan asam, kafein, berminyak, dan saus tomat.

3. Memicu iritasi kerongkongan

Saat makan makanan pedas, lidah mengirimkan sinyal nyeri pada otak. Otak akan menanggapi dengan gejala sakit perut, rasa mual, atau muntah.

Saat muntah, makanan yang sudah dicerna dan asam lambung akan keluar. Paparan asam lambung bisa memicu iritasi pada kerongkongan tempat jalan keluar muntah.

4. Meningkatkan resiko radang lambung

Umumnya, radang lambung disebabkan oleh bakteri. Namun, gejalanya bisa dipicu dari makanan pedas yang dimakan saat buka puasa.

Hal ini terjadi karena pada perut kosong, enzim capsaicin dari cabai bisa mengiritasi dinding lambung sehingga mengalami pendarahan.

5. Menyebabkan diare

Pada sistem pencernaan normal, usus besar akan menyerap air sebelum dibuang ke anus. Akan tetapi, emzim capsaicin pada makanan pedas bisa memicu pencernaan bergerak lebih cepat.

Akibatnya usus besar tak punya waktu untuk menyerap air, sehingga tekstur feses jadi cair dan diare terjadi.

Ketika puasa Ramadhan, tubuh sudah kurang pasokan cairan. Jika terjadi diare saat itu, akan sangat berbahaya karena tubuh berpotensi dehidrasi.

Demikian, agar para pecinta makanan pedas waspada. Jikalaupun sangat ingin mengonsumsi makanan pedas, harap bisa mengurangi kadar pedas dan frekuensi makannya, demi puasa Ramadhan bisa lancar dan tetap dalam keadaan sehat. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.