LONDON – Tammy Abraham sang penyerang muda Chelsea, turut angkat bicara soal insiden pelecehan rasis yang diterima rekan setimnya, Antonio Rudiger, di laga kontra Tottenham Hotspur. Abraham memberi apresiasi kepada Rudiger yang bisa kuat menghadapi hal tersebut. Ia bahkan bisa bermain dengan baik hingga laga berakhir.
Rudiger memang mendapat tindakan rasisme dari pendukung Tottenham saat berlaga di pekan ke-18 Liga Inggris 2019-2020. Tindakan ini dilakukan suporter The Lilywhites –julukan Tottenham– setelah wasit mengusir Son Heung-min keluar lapangan dengan memberikan kartu merah.
Hukuman ini menimpa Son setelah melakukan pelanggaran terhadap Rudiger. Tak terima dengan kondisi tersebut, tindakan rasialisme pun dilakukan oleh beberapa pendukung Tottenham kepada Rudiger.
Abraham mengaku sejatinya tak menyaksikan langsung tindakan tersebut karena berada di sisi yang berbeda dengan Rudiger saat hal itu terjadi. Tetapi, ia tetap menyayangkan terjadinya insiden tersebut di dunia sepakbola. Abraham sendiri berharap kejadian seperti ini tak kembali terulang di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
“Tidak, dia (Rudiger) belum (berbicara kepada saya tentang hal itu). Saya berada di sisi lain dari lapangan ketika itu terjadi, tetapi saya menyadari apa yang terjadi. Itu tidak memengaruhi penampilannya. Dia memiliki karakter yang kuat. Ini menunjukkan bahwa dia adalah pemain yang fantastis dan dia mengatasinya,” ujar Abraham, sebagaimana dikutip dari Goal, Senin (23/12/2019).
“Sejujurnya, saya tidak tahu (bagaimana mengakhiri insiden ini). Setiap orang melakukan banyak hal yang mereka bisa lakukan untuk menghentikannya, tetapi akan ada satu atau dua orang yang akan selalu tetap sama. Bagi kami, ini adalah tentang tetap bersama. Seperti yang Anda lihat, para pemain Spurs juga datang untuk menghibur Rudiger. Jadi, bagus bagi kami untuk tetap bersama dan membiarkan sepakbola yang berbicara,” tukasnya.(Int.)
