Disbudpar – Bank Mandiri MoU Promosi Pariwisata Sulsel

oleh
oleh

MoU (Memorandum of Ourstanding) antara Muhammad Ashidiq Iswara selaku Senior Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Region X Sulawesi dan Maluku dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (Kadisbudpar Sulsel), Muhammad Jufri, Jalan RA Kartini, Kota Makassar, Jum’at (21/1/2022). (Ist)

UPOS, Makassar – Disaksikan Staf Ahli Plt Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bidang Kesejahteraan Rakyat, Jayadi Nas yang mewakili Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, dilakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Ourstanding) antara Muhammad Ashidiq Iswara selaku Senior Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Region X Sulawesi dan Maluku dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (Kadisbudpar Sulsel), Muhammad Jufri.

Penandatanganan dilangsungkan di Gedung Serbaguna Lantai 5 Kantor Wilayah Bank Mandiri Region X, Jalan RA Kartini, Kota Makassar, Jum’at (21/1/2022).

Turut menyaksikan Kepala OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Regional VI Sulawesi, Maluku, dan Papua yang diwakili Direktur Pengawasan Lembaga, Patahuddin serta Muhammad Ali selaku Kepala Divisi Implementasi SPPUMM dan MI Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel.

MoU tersebut terkait kerja sama promosi pariwisata dan pelayanan pembayaran non tunai (cashless) pada destinasi pariwisata di Sulsel.

Muhammad Ashidiq Iswara yang akrab disapa Osi mengatakan, bahwa pihaknya akan lebih jauh memberikan supporting terhadap promosi pariwisata di Sulsel. Mulai dengan mengenalkan destinasi wisata hingga pembuatan paket wisata.

“Ini bentuk dukungan kami untuk mensupport Pemerintah Sulawesi Selatan, di dalamnya banyak Kabupaten/Kota yang menyimpan potensi alam yang perlu kita eksploitasi lebih optimal lagi. Eksploitasi disini bukan berarti negatif, tapi bagaimana kita menjual kepada calon wisatawan, baik domestik maupun mancanegara,” tutur dia.

Dukungan dari asosiasi pariwisata pun sangat diharapkan melalui program sinergitas di bawah koordinasi Disbudpar Sulsel. Karenanya kedua pihak menghadirkan seluruh pimpinan asosiasi pariwisata pada kesempatan itu.

“Kekayaan alam di Sulawesi Selatan tidak kalah dengan yang ada di tempat Saya, Ibu Saya Bali-Lombok, Ayah Saya Jogja. Alhamdulillah Saya sudah travelling ke beberapa tempat di Indonesia dan begitu Saya menginjakkan kaki di Sulawesi Selatan, Saya langsung berkata tempat ini tidak kalah dengan Bali,” kata Osi disambut tepuk riuh hadirin.

Menurutnya, Sulsel sangat mampu bersaing dengan Bali dan Lombok. Tidak perlu menunggu Pandemi COVID-19 berakhir, diyakini daerah lain akan melakukan hal sama untuk membangkitkan kepariwisataan.

“Kesempatan inilah kami melakukan kerja sama untuk mendukung percepatan promosi dan pengenalan tempat-tempat wisata, budaya, dan wisata lainnya ke seluruh Indonesia, dan kalau bisa ke mancanegara,” ujarnya.

Pada saatnya, kondisi kehidupan kembali normal, kepariwisataan pun serta merta normal karena ada kesiapan lebih cepat menyongsong kemungkinan melonjaknya kunjungan wisatawan ke Indonesia, termasuk Sulsel. Bank Mandiri kata dia hadir sebagai penyedia dan supporting terhadap infrastruktur pariwisata, demikian halnya memberi solusi keuangan bagi sektor pariwisata secara menyeluruh.

“Bukan hanya dari sisi infrastruktur pembayarannya atau infrastruktur keuangannya. Tetapi kita juga akan mengembangkan pariwisata di Sulawesi Selatan ini lebih besar lagi, jadi peran Bank Mandiri sebagai partner dari Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan,” terang Osi.

Lantas Kadisbudpar Sulsel mendorong Bank Mandiri untuk menggelar pertemuan besar-besaran dalam waktu dekat. Sebagai tindak lanjut pertemuan sebelumnya yang digagas Prof Jufri selaku Kadisbudpar Sulsel.

Dia minta agar pertemuan serupa dihelat di Gedung Bank Mandiri tersebut, di mana seluruh Kadispar 24 Kabupaten/Kota dihadirkan serta para pimpinan asosiasi pariwisata. Outputnya langsung terjalin kolaboratif, lalu ada aksi lebih cepat untuk membangkitkan sektor pariwisata.

“Kita akan bergerak lebih cepat lagi sesuai apa yang sering ditampilkan Bapak Menteri (red: Menparekraf/Kepala Baparekraf RI), Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama) dan hari ini kita membuktikan kita Gerak Bersama. Ini bagian dari pentahelix,” tegas Prof Jufri.

Betapa tidak, tahun 2022 yang diprediksi sebagai kebangkitan dari kepariwisataan semakin mewujud. Terbukti banyaknya event berskala nasional maupun internasional di depan mata, diantaranya MotoGP di Mandalika, Lombok, NTB dan G20 di Bali.

Momen itu harus dijemput, kata Jufri, sebagai peluang mendatangkan wisatawan ke Sulsel. Bahkan beberapa waktu lalu, bersama dengan Gubernur Sulsel, Kepala BPPD Sulsel, Andre S Arief Bulu, dia ke Mandalika, dimana telah terjalin kerja sama dengan Dinas Pariwisata NTB untuk mendukung MotoGP.

Menyiapkan direct flight bagi wisatawan yang akan ke Lombok untuk bisa ke Sulsel terlebih dahulu ataupun pasca MotoGP digelar. Kedua daerah malah akan memberikan subsidi tiket sebesar 20 persen bagi penumpang yang benar-benar akan berwisata ke Sulsel dan NTB.

Jufri kemudian mengapresiasi langkah cepat Bank Mandiri dengan terjalinnya kerja sama hari ini. Sebagaimana tourism pentahelix, juga diharapkan peran akademisi, pengusaha, masyarakat ataupun komunitas serta media.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan dari pihak Bank Mandiri. Tentu juga kami sangat berharap dari Bank Indonesia, OJK akan mengawal kami karena kami tentu saja tidak bisa bekerja sendirian,” pungkasnya.

Sementara Jayadi Nas dalam sambutan tertulis yang dibacakannya menekankan adanya praktek pembayaran non tunai saat dihelatnya pertemuan nanti bersama seluruh Kadispar Kabupaten/Kota dan juga pimpinan asosiasi pariwisata.

“Pada saat rapat nanti harus ada juga praktek, cashless-nya pada saat itu bagaimana kita buktikan. Jadi teman-teman Bank Mandiri mungkin sudah bisa disiapkan, teman-teman Kabupaten/Kota seperti apa pembayaran non tunai-nya, walaupun kita tahu pak,” tegas Jayadi.

Terkait promosi pariwisata, dirinya menyebut seseorang baru dikatakan sempurna hidupnya jika sudah berwisata ke Sulsel. Tugas menanti sekarang yakni bagaimana mem-branding destinasi wisata semakin dikenal lalu menciptakan kepercayaan (trust) kepada wisatawan. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.