Butuh Darah Harus Bayar! Deng Ical : Itu adalah Biaya Pengganti Pengolahan Darah

oleh
oleh

Ketua PMI Makassar, DR Syamsu Rizal MI, di rangkaian 1 dekade Smansa dan donor darah peduli guru, di halaman SMAN 1 Makassar, Sabtu (30/10/2021). (Ist)

UPOS, Makassar – Ketua PMI Makassar, DR Syamsu Rizal MI, mengungkapkan jika saat ini PMI Kota Makassar menjadi Koordinator Wilayah Regional VI yang menjadi 232 unit transfusi darah di seluruh Indonesia Timur.

“Jadi stok darah di PMI Makassar itu bukan hanya untuk Kota Makassar tetapi untuk seluruh UTD di Indonesia Timur,” ungkap Deng Ical, sapaan akrab Ketua PMI Makassar, saat menghadiri rangkaian 1 dekade Smansa dan donor darah peduli guru, di halaman SMAN 1 Makassar, Sabtu (30/10/2021).

Menurutnya, dalam per hari itu kebutuhan stok darah yang harus disiapkan di PMI Makassar untuk membackup 232 UTD di seluruh Indonesia Timur.

“Jadi setiap hari itu kami mengirim darah kalau ada yang kosong. Kemarin itu kita mengirim di Ambon, Jayapura, Manado dan daerah lainnya,” tuturnya.

Deng Ical menjelaskan, bahwa PMI Makassar menjadi satu-satunya UTD di Indonesia Timur yang mengadopsi standar CPOB dari BPOM dengan standar WHO.

“Sehingga mutu dari standar darah yang dicetak di PMI Makassar itu betul-betul sudah berstandar internasional,” ujar Deng Ical.

“Kadang ada yang bilang bahwa kenapa di PMI Makassar itu kalau kita butuh darah menungguki 45 menit karena memang standarnya adalah tidak boleh ada residu, virus, bakteri dan beberapa faktor yang bisa membahayakan pasien penerima darah tersebut,” terangnya, melalui keterangannya.

Selain itu, Wakil Wali Kota Makassar 2014-2019 ini juga mengaku, banyak mendapat pertanyaan dari masyarakat terkait orang yang ingin mengambil stok darah di PMI harus membayar.

“Kenapa kalau kita mendonor di PMI tidak dibayarki, sedangkan kalau kita yang butuh darah harus mengeluarkan uang 325 ribu untuk satu kantong darah,” ucapnya.

“Padahal kalau kita yang donor cuman dikasih vitamin, susu dan biskuit. Sebenarnya itu bukan harga darahnya, tetapi itu adalah Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD), yang setiap kantong darah dibutuhkan biaya 540 ribu rupiah per satu kantong darah,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana 1 Dekade Smansa, DR Apiaty Amin Syam mengatakan, kegiatan 1 dekade Smansa selain menjalin silaturrahmi antaralumni, juga bertujuan untuk membantu ketersediaan stok darah di PMI Makassar.

“Karena kita tahu PMI sangat diharapkan dalam memenuhi permintaan stok darah dari masyarakat. Maka dari itu kami buat salah satu program donor darah ini untuk membantu PMI,” katanya.

Sementara Kepala SMAN 1 Makassar, Dra. Andi Tjendranawati, mengatakan donor darah ini bukan hanya semata-mata membantu PMI secara sukarela tetapi juga bermanfaat bagi kita sendiri.

“Karena dengan mendonor darah bisa membuat tubuh kita semakin sehat dan bugar, juga bermanfaat membantu masyarakat yang membutuhkan,” imbuhnya.

Dalam rangkaian kegiatan 1 dekade Smansa ini tidak hanya kegiatan donor darah, tapi juga diadakan pemeriksaan kesehatan. (*/Arman)

No More Posts Available.

No more pages to load.