BMKG, Sebagian Wilayah Sulsel Masih Berpotensi Hujan Sedang Hingga Lebat

oleh -16 Dilihat
oleh

UPOS, Makassar– Empat kabupaten di Sulawesi Selatan, yakni, Kabupaten Bulukumba, Jeneponto, Sinjai, dan Bantaeng, dilanda banjir setelah seharian diguyur hujan deras, Kamis (08/07/2021) lalu.

Ratusan rumah disebut terendam, sejumlah jembatan rusak, serta satu orang dilaporkan meninggal.

Pertama, banjir di Bulukumba membuat lima rumah warga rusak dan empat jembatan terputus usai banjir merendam wilayah tersebut pada Kamis (08/07/2021), sekitar pukul 03.00 WITA.

“Sebanyak 5 unit rumah warga mengalami kerusakan berat, sedangkan 600 lainnya terdampak. Sedangkan fasilitas publik, sebanyak 4 jembatan rusak berat atau terputus dan 1 lainnya rusak sedang,” ungkap Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, dalam keterangannya, Jumat (09/07/2021).

“Bencana juga mengakibatkan kerugian aset warga berupa hewan ternak serta sawah dan kebun terendam,” lanjutnya.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulukumba, menurutnya, banjir telah surut sejak pukul 06.00 waktu setempat.

Abdul Muhari menjelaskan, banjir telah berdampak ke beberapa desa di lima kecamatan yakni, Kelurahan Dannuang (Kecamatan Ujung Loe), Desa Bontobangung, Batu Karopa, Kelurahan Palampang (Rilau Ale), Desa Tamaona dan Sopa (Kindang), Desa Bonto Bulaeng (Bulukumpa), Desa Bukit Harapan, dan Bijawang (Gantarang).

Menurut dia, banjir di Bulukumba dipicu oleh hujan intensitas tinggi sehingga debit air di Sungai Bejawan dan Balantieng meluap. Muhari menyebut hal itu mengakibatkan arus air yang kencang dengan ketinggian hingga 150 cm.

“Melalui aplikasi InfoBMKG, pada siang hingga malam pada hari ini (9/7), cuaca terpantau berawan pada 5 kecamatan terdampak,” kata Muhari.

Kedua, banjir di Kabupaten Jeneponto melanda empat kecamatan, yakni Kecamatan Tarowang, Kecamatan Binamu, Kecamatan Arungkeke dan Kecamatan Batang.

Banjir tersebut dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada Rabu 7 Juni kemarin, sekitar pukul 02.00 WITA, tinggi air berkisar antara 50 hingga 200 sentimeter.

Akibatnya, satu orang warga di Kecamatan Tarowang dilaporkan meninggal dunia. Banjir juga menyebakan sebanyak 13 rumah rusak berat, 43 rumah rusak ringan dan lima kantor pemerintahan mulai pelayanan kesehatan, pendidikan serta UPTD Kecamatan Tarowang terendam.

Kemudian di Kecamatan Binamu, sedikitnya 26 rumah yang masuk wilayah administrasi Kelurahan Balang Toa dan 15 rumah di Kelurahan Balang terendam banjir.

Di Kecamatan Arungkeke, ada 10 rumah yang mengalami rusak berat akibat diterjang banjir. Sedangkan 30 rumah dilaporkan rusak ringan.

Tiga unit rumah dilaporkan mengalami rusak berat dan delapan lainnya rusak ringan akibat terdampak banjir di Kecamatan Batang.

Menurut laporan dari Tim Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jeneponto, Rahim, banjir di sebagian wilayah tersebut sudah berangsur surut secara bertahap.

“Saat ini banjir berangsur surut,” ujar Rahim, melalui keterangan tertulisnya.

Ketiga, banjir dan longsor di Kabupaten Sinjai yang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi pada Kamis (08/07/2021) sekitar pukul 3.00 WITA.

Menurutnya, ada empat kelurahan di Kecamatan Sinjai Utara, dan satu desa terkena dampak. Yakni, Kelurahan Biringere, Kelurahan Balangnipa, Kelurahan Bongki dan Kelurahan Lappa di Kecamatan Sinjau Utara, kemudian Desa Panaikang di Kecamatan Sinjau Utara.

“Dari banjir tersebut, sedikitnya ada delapan KK yang terpaksa harus mengungsi,” kata Abdul Muhari.

Keempat, banjir di Kabupaten Bantaeng, merendam lebih 1.000 rumah yang ditinggali oleh 1.000 KK atau 5.000 jiwa.

Pusdalops BPBD Bantaeng menyebut, bencana ini berdampak terhadap empat kelurahan di Kecamatan Bantaeng, tiga kelurahan di Kecamatan Bissappu dan satu desa di Kecamatan Pajukukang dengan Tinggi Muka Air 50 sentimeter.

Sementara itu, berdasarkan prediksi akumulasi curah hujan tanggal 9-14 Juli 2021 dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian wilayah di Sulawesi Selatan masih berpotensi hujan sedang hingga lebat.

Diketahui, 9 Kabupaten di Sulsel berpotensi hujan lebat yang berdampak banjir/bandang.

9 kabupaten tersebut yakni Luwu Utara, Luwu Timur, Luwu, Kota Palopo, Toraja Utara, Tana Toraja, Pinrang, Enrekang, dan Sidenreng Rappang.

Dari 9 kabupaten tersebut, Luwu Utara dan Luwu Timur masuk dalam status siaga, sedang 7 lainnya waspada.

Hal itu berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG pertanggal 09 Juli 2021.

Berikut bunyi pengumuman prakiraan cuaca BMKG :

(Berlaku 10 Juli 2021 pukul 07.00 Wib s/d 11 Juli 2021 pukul 07.00)

Potensi Dampak Hujan Lebat untuk Dampak Banjir/Bandang dapat terjadi di Sulawesi Selatan di wilayah berikut :

1. Luwu Utara (siaga)
2. Luwu Timur (siaga)
3. Luwu (waspada)
4. Kota Palopo (waspada)
5. Toraja Utara (waspada)
6. Tana Toraja (waspada)
7. Pinrang (waspada)
8. Enrekang (waspada)
9. Sidenreng Rappang (waspada).

Detail informasi Prakiraan Berbasis Dampak BMKG tersebut, dapat diakses melalui link berikut; https://signature.bmkg.go.id

Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara juga diprediksi akan mengalami fenomena yang sama hingga lima hari ke depan. (Arman)

No More Posts Available.

No more pages to load.