Bachtiar Adnan Kusuma, Orasi Literasi di Wisuda STIKS Tamalanrea

oleh
oleh

Ketua Forum Perpustakaan Lorong dan Desa Sulsel, Bachtiar Adnan Kusuma (BAK), Orasi Gerakan Literasi dan Numreasi bagi Profesi Pekerja Sosial Menuju Indonesia Emas, di Wisuda Angkatan XXXI Tahun 2021, di Phinisi Hotel, Sabtu (25/9/2021). (Ist)

UPOS, Makassar – Ketua Forum Perpustakaan Lorong dan Desa Sulsel, Bachtiar Adnan Kusuma (BAK), menandatangani MOU dengan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial Tamalanrea Drs. H. Abdul Karim, M.M, di acara Wisuda Angkatan XXXI Tahun 2021, di Phinisi Hotel, Sabtu (25/9/2021).

Drs. H. Abdul Karim, M.M. penandatanganan MOU STIKS Tamalanrea dengan FPLD Sulsel menegaskan, kalau Tri Dharma Perguruan Tinggi, STIKS menjalin kerjasama dengan berbagai pihak mulai dari kementerian hingga dinas-dinas terkait baik Pemerintah Provinsi, Kab/Kota di Sulsel maupun berbagai pihak termasuk Forum Perpustakaan Lorong Desa Sulsel.

Sementara itu, Bachtiar Adnan Kusuma menyampaikan Orasi Gerakan Literasi dan Numreasi Bagi Profesi Pekerja Sosial Menuju Indonesia Emas.

Menurut BAK, profesi pekerja sosial diharapkan memegang peranan penting terutama menjadi profil problem solving atas berbagai persoalan masyarakat yang muncul di tengah masa pandemi covid 19 ini. Karena itu, profesi pekerja sosial diwajibkan memperluas horison wawasan dengan memperkuat wawasan membaca buku-buku penanganan penyakit sosial yang muncul di tengah masyarakat.

Kuncinya, lanjut Penerima Penghargaan Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ini, sebelum menolong orang lain, profesi pekerja sosial haruslah menolong dirinya sendiri.

“To Help The People, To Help Theme Self, profesi pekerja sosial menolong problem masyarakat yang terjadi saat ini, sama halnya menolong diri sendiri9,” kata BAK.

Ketua Forum Perpustakaan Lorong dan Desa Sulsel, Bachtiar Adnan Kusuma (BAK), MOU dengan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial Tamalanrea Drs. H. Abdul Karim, M.M, di Wisuda Angkatan XXXI Tahun 2021, di Phinisi Hotel, Sabtu (25/9/2021). (Ist)

Karena itu, setiap profesi pekerja sosial menyandang empat peran. Di antaranya, kata penggagas perpustakaan lorong kota Makassar ini, pekerja sosial sebaiknya berfungsi sebagai katalisator yaitu menjadi penghantar antara setiap persoalan dan solusi persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.

Selain itu, jelas Sekjend Asosiasi Penulis Profesional Indonesia Pusat ini, berfungsi sebagai promotor yaitu selalu menjadi penggerak atas setiap ide, gagasan dan persoalan. Dan berikutnya, profesi pekerja sosial, kata BAK, juga sebagai animator dan administrator yaitu sebagai perintis dan pencetus seklaligus administrator yang baik.

Nah, kuncinya, kata tokoh literasi ini adalah perlunya bagi setiap profesi pekerja sosial menjadikan membaca dan menulis, sebagai gaya hidupnya. (Arman)

No More Posts Available.

No more pages to load.