LE MANS – Pembalap andalan Movistar Yamaha, Valentino Rossi tiba di Grand Prix Prancis dengan situasi yang tidak ideal. Rossi menilai dirinya tidak cukup kompetitif dengan sang kuda besi. Ada masalah perangkat elektronik yang membuat YZR-M1 kepunyaannya kurang kompetitif dibandingkan Honda dan Ducati. Rekan satu tim Maverick Vinales itu merasakan masalah pada motornya tersebut sejak pramusim.
Pembalap berjuluk The Doctor itu menilai Yamaha terlalu lambat dalam menangani masalah pada YZR-M1. Hal tersebut cukup berpengaruh dengan penampilan duo Yamaha pada awal musim ini. Baik Rossi ataupun Vinales kurang tampil konsisten pada empat balapan yang telah digelar musim ini.
Rossi bahkan mengatakan dirinya pesimis Yamaha bisa menjadi yang tercepat pada balapan selanjutnya di Sirkuit Le Mans, Prancis, Minggu 20 Mei 2018 malam WIB. Rossi juga mengatakan dirinya hanya bisa berharap kondisi Sirkuit Le Mans yang dinilai bersahabat dengan karakter M1 milik Yamaha.
Hal tersebut terbukti dari tiga balapan terakhir di Sikuit Le Mans yang semuanya dimenangkan oleh pembalap Yamaha. Pada 2015 dan 2016 Jorge Lorenzo yang saat itu masih membela Movistar Yamaha berhasil menjadi yang tercepat di Sirkuit sepanjang 13,62 kilometer tersebut. Sementara pada 2017, Vinales yang memulai debutnya bersama Yamaha meraih posisi pertama di Le Mans.
“Saya tidak berpikir kami akan menjadi yang tercepat di sini. Tahun ini lebih sulit, tetapi kami berharap trek ini akan membantu kami. Biasanya M1 selalu bagus, jadi kami mencoba untuk lebih cepat dari Jerez. Kami menderita sedikit lebih banyak daripada yang lain. Yang kami butuhkan untuk menjadi lebih kuat diharapkan di paruh kedua musim ini. Sayangnya mereka (Yamaha) terlambat melakukannya,” ujar Rossi seperti di lansir Tuttomotoriweb.
Terlepas dari itu, pembalap yang telah membela panji Yamaha sejak 2004 (kendati sempat hengkang ke Ducati 2011-2012, itu berharap timnya tetap bisa mendapatkan hasil positif di Sirkuit Le Mans. (*)
