Rapat Komite SMKN1 Malili, Kepsek Ungkapkan PT Vale Kurang Respon Hingga Masalah Gaji Guru Honor

oleh
oleh

UPOS,Luwu Timur – Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Malili , M . Izhar mengeluhkan sulitnya bekerja sama dengan PT Vale dalam hal magang siswanya yang di jurusan Pertambangan . Sehingga pihak sekolah harus bekerja sama dengan Perusahaan Tambang di Morowali, Pangkep dan Maros . Demikian disampaikannya saat menggelar rapat dengan para orang tua wali murid di aula SMKN1 Malili. Jumat ( 13/11/2020 ) .

” Jadi saya mohon maaf bapak ibu , anak-anak bapak terpaksa kami bawa magang keluar Kabupaten Luwu Timur .Jadi jangan sampai ada yang beranggapan kenapa tidak di Luwu Timur saja , jawabannya PT Tambang Nikkel di Lutim tidak merespon anak-anak kita untu magang di perusahaan mereka dalam rangka PSG . ” Ungkap Izhar .

Herannya, perusahaan-perusahaan diluar daerah sangat merespon dengan cepat . Anak-anak kita diterima PSG di Perusahaan Tambang yang ada di Morowali , Di Pabrik Semen Tonas Pangkep, Di Pabrik Semen Bosowa Maros bahkan di Pabrik Batu Bara di Kalimantan .

” Di Morowali anak-anak kita yang melakukan PSG malah ada yang di terima Magang dan mendapat gaji bulanan di Perusahaan Tambang disana . ” Ungkap Izhar .

Tahun ini jumlah siswa baru yang masuk diterima masuk di SMKN1 Malili sebanyak 321 orang siswa . Jumlah ini lebih banyak dari tahun yang lalu yang cuma sekitar Dua Ratusan siswa saja . Dampaknya SMKN 1 Malili kekurangan guru . ” Kekurangan guru ini sudah kami usulkan ke Provinsi sampai sekarang belum ada realisasinya, demi kelancaran pendidikan , maka pihak sekolah akan merekruit guru honorer .

Selanjutnya, guru honorer yang mengajar ini harus digaji . Dana BOS sekolah tidak bisa dipakai untuk menggaji guru tersebut . Jika dilakukan maka akan menjadi temuan. ” Maka Saya selaku Kepala Sekolah yang akan dipenjara kalau itu saya lakukan . ” Ungkap Izhar .

Nah untuk itu mohon pengertian bapak ibu semuanya demi anak-anak kita , mohon partisipasinya membantu pihak sekolah untuk memikirkan penggajian guru honorer tersebut .

Selanjutnya berdasarkan hasil rapat dengan ketua Komite SMKN1 Malili. disepakati perbulan 35 000 iuran komite yang harus dibayarkan setiap orang tua siswa . Jika ada yang bersaudara sekolah di SMKN1 Malili hanya diwajibkan membayar satu orang saja . Kemudian bagi anak yatim tidak dipungut iuran komite .

” Hasil rapat tadi kita sepakati tetap Rp 35 000 pers siswa, tapi bagi anak yatim tidak dipungut, dan yang bersaudara hanya satu saja yang diwajibkan bayar iuran. ” Ungkap Muh.Cakir ketua Komite SMKN1 Malili. ( UjungpandangPos/***)

No More Posts Available.

No more pages to load.