KNPI- MASIKA ICMI Sulsel Dorong Pemuda Berperan dalam Pembangunan

oleh
oleh

UPOS, Makassar– Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) bersama Majelis Sinergi Kalam (MASIKA) Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Sulawesi Selatan menggelar dialog bertajuk “Outlook Sulsel Maju 2020” di salah satu Warkop di Jalan Topaz Raya, Sabtu (4/1/2020).

Hadir sebagai narasumber, Andi Muh. Arham Basmin (Ketua DPD I KNPI SulSel), Ardiansyah S Pawinru (Ketua MASIKA ICMI SulSel), Samsang Syamsir (Presidium FIK Ornop Sulsel) dan Luhur Prianto (Pengamat Politik Unismuh).

Samsang Syamsir mengatakan, salah satu indikator penilaian kinerja Pemerintah Provinsi Sulsel dengan cara melihat tingkat kepuasan masyarakat.

“Aset dan akses masyarakat terhadap haknya sebagai warga Sulsel itu seperti apa. Kinerja Pemerintah hari ini dapat dilihat dari apa yang kita rasakan sekarang,” ujarnya.

Kata dia, harapan semua pihaknya tentu bagaimana daerah ini bisa lebih maju dari sebelumnya serta kedepan kedua hal terkait aset dan akses dapat dinikmati masyarakat.

Sementara Ardiansyah S Pawinru mengatakan, Sulsel harus menentukan blue print atau kerangka kerja sebagai landasan pembuatan kebijakan yang meliputi tujuan serta sasaran pembangunan.

“Saran kita, bagaimana seluruh kepala daerah, kabupaten maupun kota agar berkumpul dan membahas desain daerah kedepan seperti apa,” ungkapnya.

Selain itu, salah satu permasalahan juga yang perlu dibenahi yakni persoalan kemacetan. Kondisi ini sudah sangat memungkinkan adanya solusi untuk mengurai polemik tersebut.

“Kalau persoalan kemacetan ini tidak diperhatikan, 2 tahun kedepan kita akan sulit untuk menangani permasalahan ini lagi. Menurut saya, public transport bisa kembali di bicarakan sebagai solusi mengurai kemacetan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPD KNPI Sulsel, Andi Muh Arham Basmin mengatakan, sebagai perwakilan pemuda, telah melihat progres yang baik dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam membangun daerah.

Kata dia, dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) begitu besar juga ada pembangunan infrasturktur yang signifikan.

“Dengan pembangunan infrastruktur serta akses di daerah-daerah dengan begitu pesat tentu akan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, melihat hal ini, pemuda seharusnya bisa mengambil peran dalam membantu pembangunan daerah dengan cara-cara yang milenial.

“Salah satu contohnya, pembukaan jalur di daerah terpencil seperti di Luwu Timur itu harus bisa dimanfaatkan pemuda untuk mengembangkan daerah di sektor perkebunan, pertanian dan parawisata,” ujar Arham.

Hal senada juga disampaikan Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, Luhur A. Prianto. Ia juga mendorong pemuda sebagai penerus bangsa bisa mengambil peran dalam menghadapi tantangan kedepan.

“Banyak program pembangunan yang tentu menjadi perhatian kitauntuk kemudian dilanjutkan dan dibicarakan keberlanjutannya. Sebagai pemuda tentu kita bisa memantau pembangunan daerah seperti apa,” ungkapnya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.