Badko HMI dan KOPMA Garuda Hitam Minta GM PLN Sulselbar Dicopot

oleh -73 Dilihat
oleh

UPOS, Makassar- Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sulselbar bersama Komando Pergerakan Mahasiswa (KOPMA) Garuda Hitam Sulsel menuntut agar General Manajer PLN Sulselbar, untuk dicopot dari jabatannya.

Hal itu disampaikan puluhan anggota kedua organisasi ini saat melakukan unjuk rasa di Kantor PLN Sulselbar, Jalan Hertasning, Makassar, pada Jumat (19/6/2020).

Ada beberapa tuntutan yang dibawa oleh massa aksi. Selain pencopotan, mereka juga meminta kepada pihak PLN untuk bertanggung jawab secara terbuka atas tarif listrik yang melonjak belakangan ini di tengah pandemi Covid-19.

“Kami mengutuk sikap PLN yang sepihak menaikkan tarif listrik sedangkan masyarakat sedang mengalami krisis di tengah pandemi covid 19,” teriak salah satu orator.

Mereka justru berpandangan, PLN seharusnya lebih peka terhadap kondisi masyarakat. Bahkan seharusnya, masyarakat diberi kompensasi, mengingat kondisi ekonomi yang tidak stabil menjangkit seluruh lapisan masyarakat selama pandemi ini.

“Bukan malah menaikkan tarif listrik yang membebankan masyarakat bawah,” ujarnya.

Jenderal lapangan KOPMA Garuda Hitam, Diryanto mengaku, akan kembali melakukan aksi pada Senin mendatang (22/6/2020).

“Senin, kita akan kembali turun untuk aksi dengan data-data pembanding (dari penjelasan PLN saat mediasi),” ujar Diryanto.

Seperti diketahui, PLN telah membebaskan tarif listrik untuk pelanggan 450 VA, serta keringan berupa diskon 50 persen untuk sebagian pengguna 900 VA hingga Juli.

Hanya saja, yang terjadi di masyarakat justru, banyak yang mengeluh lantaran tiba-tiba pembayaran listriknya naik hingga dua kali lipat.

“Saya baru pembayaran bulan ini (Juni) tinggi sekali. Dua kali lipat dari bulan-bulan sebelumnya. Padahal cuma satu lampu yang menyala, karena kami semua pulang kampung,” keluh salah satu mahasiswa yang kontrak rumah di area Tamalate. (ndy)

No More Posts Available.

No more pages to load.