Ayo, Selamatkan Luwu Timur Dari PT PUL

oleh
oleh

UPOS,Luwu Timur – Rasa kecewa dan Kesal di Perlihatkan Komisi D DPRD Prov Sulsel saat melakukan Kunjungan Kerja ke Lokasi Tambang Nikkel.PT Prima Utama Lestari ( PT PUL ) yang berada di Desa Ussu Malilil Luwu Timur.Senin (27/01/2020)

Mereka datang ke Lokasi tambang PT PUL untuk mengecek sejauh mana realisasi kesepakatan yang sudah disepakati pihak PT PUL terkait dampak lingkungan yang timbul akibat aktivitas penambangan.

Karena Perusahaan ini atas perintah Inspektur Tambang PT PUL untuk menghentikan semua aktivitas pengambilan nikkel sebelum dampak lingkungannya di benahi.

Dalam kunjungannya komisi D DPRD Sulsel ini memilih Dua tempat yang ditinjau. Yakni Setlingpond dan lokasi Jety.

Saat tiba di lokasi Setlingpond PT PUL, Ketua Komisi D DPRD Provinsi Sulawesi
Selatan, Jhon Rende Mangontan mengatakan wajar saja PT Pul di tutup. Semua rekomendasi tidak ada yang dilaksanakan . Kalau pun ada yang mereka buat itu terkesan asal-asalan saja. Hari ini kami sudah lihat langsung kondisi lapangannya.

Menurut Jhon Rende, banyak
hasil kesepakatan antara PT PUL dengan DPRD Prov, DLH, tidak dilaksanakan. “Padahal direkturnya sendiri yang berjanji untuk melaksanakan semua rekomendasi yang kita sepakati bersama.

Untuk setlingpond saat kami tinjau terkesan dibuat asal – asalan. Tidak muat untuk menapung limpasan air. Lagi pula dibuat di lokasi yang kemiringannya sangat terjal. Rawan jebol. Sehingga kalau jebol siap-siap warga dibawahnya akan terdampak.Apalagi dibawahnya ini ada SPBU.

Yang jelas kalau bicara teknis ini tidak memenuhi syarat. Belum lagi penghijauannya, ” Rumput sejenis Ilalang yang mereka tanam mati semua, begitu juga dengan pohon kayunya juga mati, ini menandakan mereka tak punya niat baik dan tidak punya pengetahuan bagaimana cara melakukan penanaman dan jenis pohon yang cocok.

” Ini asal kerja saja , tujuannya ini untuk mengelabui kami seolah -olah sudah berbuat tapi lihat hasilnya juah dari yang kita harapkan ” Pungkas Jhon

Di lokasi Jety, timbunan ore nikkelnya banyak yang tidak ditutup terpal, padahal ore nikkel ini harus ditutup sebelum dikapalkan. Selain itu di seputaran ore nikkel itu banyak empang warga.

” Ini yang ditutup sebagian ini, baru ji mereka tutup karena mau ditinjau, jangan bohonglah kita tahu mana yang baru ditutup dengan yang sudah lama ” Tandas Jhon

Esra Lamban anggota DPRD Prov. Asal Lutim yang ikut juga dalam kunjungan tersebut ,setelah melihat kondisi lapangan mengatakan tidak ada yang tidak bermasalah di PT PUL ini.

Sebagai putra Luwu Timur, Esra mengatakan perusahaan ini terkesan hanya merusak alam saja.Maunnya selain mengeksploitasi hasil alam Lutim perusahaan ini juga harus menjaga keseimbangan lingkungan.

” Kalau begini model mereka menambang biar kontrakror lokal juga bisa, bayangkan saja untuk sebuah perusahaan tambang bolduzer saja mereka tidak punya, tidak ada alat tersebut dilokasi , yang ada escavator satu buah ” Tandas Esra

Untuk Keamanan dan Keselamatan Kerja di PT PUL sangat dibawah standart. Padahal ini wajib mereka lakukan karena ini ada dalam aturan pertambangan. ” Kalau saya pak Ketua , tutup permanen saja ini perusahaan ” Tandas Esra

Muh.Taqwa Muler, juga Anggota DPRD Provinsi asal Luwu Timur yang juga kelokasi PT PUL, mengaku PT PUL telah melecehkan anggota DPRD Provinsi. Selain mengabaikan semua rekomendasi yang disepakati, saat mengunjungi lokasi tambang juga PT PUL hanya mengutus orang-orangnya yang tidak bisa membuat keputusan.

” Susah juga ini PT PUL, kita inikan datang mau mencarikan solusi, para petingginya sepertinya menghindar. Tidak mau ikut kelokasi, yang diutus orang yang tidak bisa membuat keputusan, jadi percuma saja kita diskusi, mengeluarkan hasil pengamatan kita .

Petingginya saat kita panggil untuk rapat juga tidak mau, ya kami melihat tidak ada etikat baiknya , itu setlingpondnya mirip kubangan saja ” Ungkap Taqwa.

Umar Ilham , manajemen PT PUL saat dikonfirnasi mengakui ada beberapa yang harus kami penuhi.Selaku penanggung Jawab Teknis saya sudah melaporkan ke manajemen.

Tergantung dari pihak manajemen menanggapi itu, kalau hal teknis sudah ada juga yang kami lakukan, seperti pembuatan sedimen pond ini sudah lebih dari cukup.

Cuma ada beberapa yang ditakutkan disana karena itu belum dilakukan kajian geotek nya karena ini memang butuh biaya. Ini bukan biaya kecil. Jika ini di setujui baru bisa kita lakukan.

Terkait hanya satu alat berat beroperasi di lokasi PT PUL, itu akibat adanya tindakan penghentian aktivitas yang dilakukan Inspektur Tambang PT PUL. ” Jadi kami ini beroperasi hanya untuk pembenahan lingkungan ” terang Amir

Terkait penanaman pohon dan rumput yang lebih banyak mati, ia mengatakan itu akan diganti.

Untuk diketahui PT PUL ini tidak beroperasi sejak 6 Januari 2020. Meski bermasalah PT PUL ini sudah melakukan pengapalan nikkel sebanyak 17 kali. ” Kalau pengapalan itu pak sekitar 17 sampai 18 kali. Tapi saya ini baru bergabung juga di PT PUL ” terang Ilham.

Luas lahan tambang PT PUL ini seluas 1536 Hektar. Yang sudah dikelola sekitar 30 Hektar. Sejauh ini tambang tersebut sudah meresahkan warga dan mengangu lalulintas jalan raya. Karena sekitar dua minggu yang lalu air limpasan dari lokasi tambang yang berlumpur meluber ke jalan raya. (UjungpandangPos/***)

No More Posts Available.

No more pages to load.