Akhirnya Kades Puncak Indah Kelimpungan Sendiri Setelah Menolak Kebijakan Pemerintah

oleh
oleh

UPOS,Luwu Timur – Terlalu percaya diri dengan hasil Rapatnya yang menolak Penggunaan Hotel Ilagaligo sebagai rumah Singgah pasien Covid-19, Kepala Desa Puncak Indah Muh.Cakir akhirnya di skak oleh Kepala BPBD Lutim Muh.Zabur. Hal inipula membuat Cakir mati kutu dan pusing sendiri dengan hasil rapatnya yang mulai dilawan masyarakatnya sendiri.

” Kalau kau tidak mau Hotel itu dijadikan tempat Rumah Singgah Covid-19 di Lutim, bantu saya carikan saya rumah yang layak minimal fasilitas hampir sama yang di hotel Ilagaligo, kalau ada mu dapat kasi tahu saya , saya bayar uangnya sekarang juga ” Tandas Zabur. Saat menerima Muh.Cakkir di Posko Induk Covid-19 . Selasa (05/05/2020 ) .

Mendengar hal tersebut, Muh.Cakkir diam membisu, dan mengeluarkan daftar nama yang hadir dalam rapat yang katanya menolak penggunaan Hotel tersebut . Lagi- lagi Cakir diskak , ini daftar absen yang hadir rapat itu, tapi mana itu poin penolakan yang kamu maksudkan itu.Tandas Zabur.

Lanjut Zabur, Penanganan Covid-19 ini sifatnya terpadu. Terpadu disini mulai dari Pusat, Provinsi, kabupaten Kota, camatn dan turun ke Desa dan Kelurahan. Penanganannya bukan atas dasar suara terbanyak, protap yang sudah dibuat oleh Pemerintah pusat turun sampai ke bawah. ” Macam-macam saja , Camatnya tidak menentang, kepala Desanya yang melawan kebijakan Pemerintah diatasnya . ” Tandas Zabur ketus

Akhirnmya Cakir pulang, dan berencana akan mengundang masyarakatnya untuk rapat ulang pada sore hari ini usai Ashar. Rapat kali ini sudah menghadirkan Tim Gugus Tugas Covid-19 dan pihak-pihak yang terkait dan paham seputar Corona.

Terkait klaim warga Puncak Indah yang menolak pemerintah Luwu Timur menggunakan Hotel Ilagaligo sebagai Rumah Singgah Covid hal ini dibantah oleh Ketua BPD Desa Puncak Indah. Rijal Pilo. Menurut Rijal Pilo , Rapat tersebut tidak jelas merepresentasikan warga yang mana.

” Kami ini semua perangkat BPD tidak diundang dan tidak tahu ada rapat seperti itu, kemudian mengklaim semua warga Puncak Indah menolak, Saya ini warga Puncak Indah saya malah mendukung Kebijakan Pemerintah itu ” Tandas Rijal Pilo.

Rijal Pilo menyebut jika benar ada rapat penolakan hotel itu ada , itu bukan rapat desa, tapi bisa jadi Rapat Pribadi Pak desa sama pendukungnya. dan itu tidak bisa mengeneralisir semua warga Puncak Indah menerima hasil rapatnya.

Maunya sebagai kepala Desa, Pak Cakkir ini bermusyawarah ke perangkat desanya, alangkah baik sebelum memutuskan menolak terlebih dahulu kita bertanya ke Tim Gugus Tugas seperti apa sistem yang diterapkan nanti jika hotel itu dijadikan rumah singgah covid -19. Jangan belum bertanya langsung main tolak. ” Apa mi sekarang justeru warga nya sendiri sekarang yang melawan hasil rapat itu, ini mi namanya blunder ” Tutup Rijal Pilo . ( UjungpandangPos/***)

No More Posts Available.

No more pages to load.